Brigadir Jenderal Alireza Sabahi Fard, komandan Pangkalan Angkatan Udara Iran Khatam ol-Anbiya, mengklaim bahwa kapal perang Amerika telah meninggalkan Teluk Persia.
“Hari ini, fakta bahwa musuh telah didorong untuk berhenti sejauh 200 mil (321 kilometer) dari Selat Hormuz dan menarik kapal perangnya dari Teluk Persia adalah karena kekuatan pencegahan Angkatan Bersenjata Iran dan musuh tahu bahwa itu tidak dapat menguji kesiapan dan kekuatan pertahanan Iran,” kata Fard mengatakan kepada wartawan hari Kamis 15 Agustus 2019 sebagaimana dilaporkan Sputnik. Pernyataan Fard jelas mengarah ke Amerika Serikat.
Tidak jelas kapal perang Amerika apa yang dimaksud Fard dan klaimnya tidak dapat segera diverifikasi kebenarannya.
Pernyataan Fard datang setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mengulangi penolakannya terhadap rencana Amerika untuk menciptakan koalisi maritim di Teluk dan mengklaim bahwa negara-negara di kawasan itu dapat memastikan keamanan di wilayah mereka sendiri.
“Tidak perlu menarik pasukan asing untuk menjaga keamanan di Teluk,” tegas Rouhani, mendesak negara-negara Teluk untuk tetap berkomitmen pada dialog dan persatuan.
Dia memberi sinyal kesiapan Teheran untuk memastikan keamanan wilayah ini bersama dengan negara-negara pesisirnya, seperti yang telah dilakukan di masa lalu.
Pernyataan Rouhani diperkuat dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif yang dalam tweeted mengatakan setiap kehadiran ekstra-regional secara difinitif merupakan sumber ketidakamanan di sana, memperingatkan bahwa Teheran tidak akan ragu untuk menjaga keamanannya.
Sebelumnya, Zarif berpendapat bahwa Amerika telah gagal menciptakan koalisi di Teluk Persia karena Washington sendirian di dunia dan negara-negara yang teman-temannya menolak bergabung.
Inggris saat ini tetap menjadi satu-satunya sekutu Amerika untuk bergabung dengan misi tersebut karena Jepang, Korea Selatan, Belgia, dan Norwegia masih mempertimbangkan proposal Washington.
Amerika saat ini menemaptkan kelompok tempur kapal induk ke Teluk sebagai pesan yang jelas ke Teheran bahwa mereka akan siap melakukan tindakan militer kepada Iran.