Wilayah Inggris di Laut Tengah, Gibraltar, memutuskan untuk membebaskan tanker minyak Iran yang ditangkap, tetapi tidak menjelaskan kapan atau apakah kapal itu akan berlayar setelah Amerika melancarkan upaya hukum baru.
Grace 1 ditangkap oleh personel komando Marinir Inggris di lepas pantai wilayah di mulut masuk barat Laut Tengah pada 4 Juli karena dicurigai melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah, sekutu dekat Iran. Dua pekan kemudian, Iran menangkap tanker yang berbendera Inggris di Selat Hormuz menuju ke Teluk.
Kedua tanker tersebut telah menjadi pion dalam pertengkaran antara Iran dan Barat, nasib mereka membuat kusut perbedaan diplomatik antara negara besar EU dan Amerika Serikat.
Kepala Menteri Gibraltar Fabian Picardo memutuskan untuk mencabut perintah penahanan setelah jaminan tertulis resmi dari Teheran bahwa kapal itu takkan mengirim 2,1 juta barel minyaknya ke Suriah.
“Sehubungan dengan jaminan yang telah kami terima, tak ada alasan lagi untuk melanjutkan penahanan sah atas Grace 1 untuk menjamin kepatuhan pada Peraturan Sanksi EU,” kata Picardo, sebagaimana dilaporkan Reuters Jumat 16 Agustus 2019.
Jalil Eslami, wakil kepala Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran, mengatakan bahwa kru Grace 1 akan memulai perjalanan mereka setelah persiapan, termasuk mengisi bahan bakar.
“Berdasarkan permintaan pemilik, kapal tanker Grace 1 akan berangkat ke Mediterania setelah direflag di bawah bendera Iran dan berganti nama menjadi Adrian Darya setelah mempersiapkan perjalanan,” kata Eslami seperti dikutip oleh kantor berita Tasnin.
Namun para pejabat Gibraltar tidak menjelaskan apakah upaya hukum Amerika akan berarti kapal itu harus ditahan lagi, atau, jika demikian, untuk berapa lama.
“Secara terpisah, Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah meminta prosedur baru hukum bagi penahanan kapal itu mesti dimulai,” kata Picardo. “Ini adalah masalah otoritas independen kami untuk Bantuan Hukum Timbal Balik yang akan membuat putusan sah dan objektif mengenai permintaan bagi proses terpisah.”
Di dalam satu pernyataan, Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan Amerika Serikat telah bertekad bahwa kapal tersebut membantu Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang telah dicap oleh Washington sebagai organisasi teroris.
https://www.facebook.com/SputnikNews/videos/817767641952895/