Angkatan Udara Amerika telah menyelesaikan upaya re-winging atau penggantian sayap 173 pesawat serang A-10 Warthog yang dimulai hampir satu dekade lalu.
Sebagai bagian dari kontrak “Enhanced Wing Assembly” senilai US$ 1,1 miliar yang diberikan kepada Boeing pada 2007, Kompleks Logistik Udara Ogden di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, baru-baru ini menyelesaikan pekerjaan pada A-10 terakhir yang dijadwalkan untuk menerima peningkatan. Upaya itu dimulai pada 2011.
Sayap baru akan memberi A-10 rentang hidup lebih lama. “Mereka diperkirakan akan bertahan hingga 10.000 jam penerbangan tanpa inspeksi depot yang akan membawa mereka hingga 2030-an,” kata , Angkatan Udara Amerika dalam pernyataanya yang dikutip Military.com 13 Agustus 2019.
“Dari sudut pandang pesawat, membawa program ini ke kesimpulan yang sukses adalah pencapaian yang signifikan bagi seluruh tim perusahaan,” kata Stephen Zaiser, Direktur Skuadron Pemeliharaan Pesawat 571 di Ogden. Skuadron ini memasang sayap di 162 pesawat dan sisanya diselesaikan di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan.
Setelah kontrak ini diselesaikan, Angkatan Udara Amerika kini mempersiapkan kontrak baru untuk mengganti sayap lebih banyak pesawat A-10 Thunderblot II.
“Kontrak untuk A-10-Thunderbolt II Advanced-Wing Continuation Kit yang dikenal sebagai ATTACK diperkirakan akan diberikan pada musim gugur ini,” kata juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek kepada Military.com.USAF menyiapkan dana US$ 267 juta untuk membeli sekitar 20 sayap.
Angkatan Udara Amerika saat ini memiliki 281 Warthog, tetapi sejauh ini telah berkomitmen untuk mempertahankan enam dari sembilan skuadron tempur A-10 sampai sekitar 2032, kecuali jika dana tambahan tersedia.
Pesawat yang sangat efektif untuk dukungan udara jarak dekat tersebut mulai beroperasi pada tahun 1976 dan telah dikerahkan ke Timur Tengah, Eropa dan Pasifik serta memainkan peran besar dalam kampanye udara yang dimulai pada tahun 2014 melawan ISIS. Hal yang sama berlaku untuk operasi di Afghanistan.
Pembicaraan untuk pensiun pesawat muncul pada tahun 2014 oleh petinggi yang mengatakan Warthog mungkin tidak selamat dalam pertarungan di masa depan. Pada tahun 2016, Menteri Pertahanan Ash Carter mengumumkan bahwa pengunduran diri A-10 akan ditunda hingga tahun 2022 setelah anggota parlemen khawatir mempensiun A-10 akan membuat militer tidak memiliki pesawat dukungan udara jarak dekat yang berharga dan efektif.
Namun, dokumen permintaan anggaran tahun fiskal 2017 menunjukkan Angkatan Udara masih berencana untuk menghapus skuadron A-10 secara bertahap antara 2018 dan 2022 untuk memberikan ruang bagi skuadron F-35A Lightning II yang akan online.
Baca juga: