Sebuah jet tempur pemerintah Suriah ditembak jatuh oleh pemberontak di provinsi Idlib, ketika pasukan pemerintah yang didukung Rusia mendekati sebuah kota yang secara sangat strategis.
Hay’et Tahrir al-Sham, kelompok bersenjata paling kuat di daerah itu, mengatakan pada hari Rabu 15 Agustus 2019 para pejuangnya telah menembak jatuh sebuah jet Su-22 yang lepas landas dari pangkalan udara Suriah di provinsi Homs. Pernyataan tersebut tidak menjelaskan bagaimana pesawat itu ditembak jatuh.
Muhammad Rashid dari Tentara Nasir, sebuah faksi dari Front Pembebasan Nasional di Idlib, mengatakan kepada Anadolu Agency dan dikutip Aljazeraa bahwa jet tempur itu ditargetkan oleh unit-unit anti-pesawat terbang di atas kota al-Tamanah di Idlib selatan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok monitor berbasis di Inggris yang melaporkan perang menggunakan jaringan sumber di darat, mengatakan serangan menggunakan senjata mesin berat. Seorang pilot keluar dari pesawat dan ditangkap.
Kantor berita negara Suriah SANA mengutip sumber militer Suriah yang mengkonfirmasi bahwa jet tempur pemerintah ditembak jatuh oleh pemberontak di Idlib. Sumber itu mengatakan bahwa nasib pilot tetap tidak diketahui.

Jet itu jatuh di dekat Khan Sheikhoun, sebuah kota yang dikuasai pemberontak yang dilanda serangan gas sarin dua tahun lalu dan sekarang menjadi sasaran serangan pemerintah yang didukung Moskow.
Juga pada hari Rabu, pasukan pro-pemerintah merebut daerah baru dari pemberontak di dekat Khan Sheikhoun, maju beberapa kilometer dari kota yang telah di tangan oposisi sejak 2014.
Seorang komandan pemberontak mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Khan Sheikhoun berada dalam “bahaya besar”.
Lusinan orang terbunuh di Khan Sheikhoun pada April 2017 dalam serangan gas beracun yang mendorong Presiden Amerika Donald Trump memerintahkan serangan rudal terhadap pangkalan udara Suriah tempat Washington mengatakan serangan gas telah diluncurkan.
Investigasi yang dilakukan oleh PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia mengatakan pemerintah Suriah bertanggung jawab karena melepaskan sarin di kota itu pada 4 April 2017. Damaskus menyangkal menggunakan senjata tersebut.
PBB mengatakan pekan lalu bahwa pertempuran di Suriah barat laut mengancam kehidupan jutaan orang dan memperingatkan situasi berisiko keluar dari kendali.
Hampir setengah dari tiga juta orang yang tinggal di Idlib telah mengungsi dari perang di bagian lain negara yang porak-poranda, termasuk lebih dari satu juta anak.
Lebih dari 500 warga sipil telah tewas sejak serangan pemerintah dimulai pada akhir April dan ratusan ribu lainnya telah terlantar.
Pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berjuang untuk mendapatkan kendali di daerah itu, tetapi sejak runtuhnya gencatan senjata singkat bulan ini, mereka berhasil mengambil beberapa posisi penting, termasuk kota al-Habeet pada hari Sabtu.
Kemajuan menuju Khan Sheikhoun mengancam akan mengepung sisa kantong yang tersisa dari wilayah yang dikuasai pemberontak di provinsi Hama yang bertetangga, termasuk kota-kota Morek, Kafr Zeita dan Latamneh.