Tak Harus Bertempur di Udara, Inilah Jawaban Rusia untuk Siluman F-35
MiG-31 Foxhound dengan Rudal Hipersonik Kh-47M2 Kinzhal

Tak Harus Bertempur di Udara, Inilah Jawaban Rusia untuk Siluman F-35

Angkatan Bersenjata Rusia telah menampilkan dua jet tempur kelas berat MiG-31K Foxhound di sebuah pertunjukan udara di tempat pelatihan Dubrovichi. MiG-31K adalah varian terbaru dari Foxhound untuk memasuki layanan, dan memiliki kecepatan tertinggi dan langit-langit ketinggian dari semua platform pertempuran modern.

Pesawat ini dilengkapi dengan rudal balistik hipersonik Kh-47M2 ‘Kinzhal’, yang dilaporkan mampu mengirim hulu ledak 500kg ke target hingga jarak 2.000 km dengan kecepatan 10 Mach. Rudal ini dipuji karena presisi dan kemampuan manuvernya, dan dianggap sebagai salah satu senjata taktis yang tangguh di dunia.

Rudal-rudal itu melakukan debut bersama MiG-31K pada awal 2018, dan varian kompak dilaporkan sedang dalam pengembangan untuk digunakan dari teluk senjata internal jet tempur generasi kelima Su-57 Rusia.

Kinzhal telah dianggap oleh beberapa analis sebagai jawaban Rusia untuk F-35, jet tempur tercanggih milik Amerika dan sekutu-sekutunya, terutama NATO. Kinzal memang bukan rudal udara ke udara yang akan menembak jatuh F-35, tetapi rudal ini berpotensi menetralkan lapangan udara musuh dalam beberapa menit setelah pecahnya konflik yang memaksa jet tempur lawan tidak akan mampu lepas landas jika tidak tidak hancur.

Rudal itu sebagaimana ditulis Military Watch Magazine Minggu 11 Agustus 2019, juga telah digambarkan sebagai pembunuh kapal induk. Artinya, varian F-35B dan F-35C yang dikerahkan dari kapal perang Angkatan Laut Amerika juga berpotensi dinetralkan sebelum terbang.

Tingkat kesiapan tempur yang rendah dan persyaratan perawatan yang tinggi dari F-35 membuatnya sangat rentan terhadap serangan seperti itu, karena pesawat menghabiskan lebih banyak waktu di darat daripada pesawat tempur lain seperti F-16 yang lebih tua dan lebih berteknologi rendah.

Masih belum jelas berapa banyak armada MiG-31 Rusia akan ditingkatkan ke standar MiG-31K, tetapi dengan negara mewarisi beberapa ratus jet dari Uni Soviet dan menyimpan sekitar 200 cadangan, ada ruang untuk meningkatkan jumlah yang signifikan tanpa mengurangi jumlah Foxhound yang ditugaskan untuk pencegat dan tugas lainnya.

Apakah Kh-47M2 akan dikembangkan menjadi rudal berbasis darat setelah runtuhnya perjanjian INF, masih harus dilihat lagi di masa-masa yang akan datang.