Setelah 24 tahun Korps Marinir mendapatkan penerbang wanita pertamanya, kini seorang pilot wanita lain membuat sejarah.
Kapten Anneliese Satz menjadi pilot jet tempur wanita pertama yang akan menerbangkan F-35B Lighting II. Wanita berusia 29 tahun dari Boise, Idaho tersebut telah menghabiskan empat tahun terakhir untuk mengikuti pelatihan sebagai penerbang Angkatan Laut Amerika.
Kini dia diizinkan untuk mengoperasikan pesawat tempur supersonik generasi kelima yang canggih dalam pertempuran. Dia adalah wanita pertama yang menyelesaikan Kursus Dasar F-35B, yang dirancang khusus untuk Korps Marinir. Jet tempur F-35B dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal dari dek penerbangan kapal amfibi dan lokasi yang sulit dengan sedikit ruang landasan pacu.

Satz bergabung dengan “Green Knights” Marine Fighter Attack Squadron (VMFA) 121 yang berbasis di Jepang. VMFA-121 adalah skuadron F-35B pertama yang menyelesaikan penyebaran operasional dengan unit ekspedisi Marinir di atas kapal Angkatan Laut.
“Penerbangan dengan F-35 adalah pernerbangan sendiri pertama,” katanya sebagaimana dikutip dalam pernyataan pers Korps Marinir Amerika dan dikutip Business Insider 9 Agustus 2019. “Ini pengalaman yang menyenangkan.”
Satz sebelumnya menerbangkan helikopter ringan mesin tunggal Robinson R44 sebelum bergabung dengan Korps Marinir. Sejak beralih ke sayap tetap, dia menerbangkan pesawat latih turboprop kursi tandem T-6 Texan II dn pesawat latih T-45C Goshawk, yang menyiapkan penerbang angkatan laut untuk misi taktis.
Dia kemudian bergabung dengan Skadron 501 Marine Fighter Attack Training, di mana dia dilatih untuk menerbangkan jet tempur terbaru militer.
“Ini adalah program fenomenal yang dimungkinkan oleh semua kerja keras mereka,” katanya dalam siaran pers Korps Marinir. “Saya bersyukur memiliki kesempatan belajar dari mereka semua. Saya sangat senang bisa pergi ke VMFA-121 dan menantikan kesempatan untuk melayani di Armada Marinir.”

Awal pekan ini, penerbang marinir lain juga membuat sejarah ketika menjadi wanita pertama yang dipilih untuk menerbangkan varian F-35C.
Letnan Pertama Catherine Stark akan bergabung dengan Strike Fighter Squadron 125, di mana ia akan menerbangkan varian F-35 yang dirancang untuk beroperasi dari kapal induk.
Marinir wanita baru bisa terbang sejak tahun 1993 ketika kesatuana ini membuka posisi pilot wanita. Letnan Dua Sarah Deal, pilot helikopter angkat berat CH-53E, menjadi penerbang wanita Korps Marinir pertama pada tahun 1995. Dan Kapten Vernice Armor, seorang pilot AH-1W Cobra, menjadi pilot wanita kulit kulit hitam pertama yang terbang tahun 2001