Sebuah pesawat tanpa awak MQ-1C Gray Eagle milik Angkatan Darat Amerika jatuh di dekat Bagdad, Irak. Namun pesawat tidak hancur dan bisa segera diselamatkan oleh pemiliknya.
Juru bicara militer Amerika untuk operasi di Irak dan Suriah mengkonfirmasi bahwa drone tersebut melakukan pendaratan tak terjadwal di Baghdad pada Rabu 7 Agustus 2019 karena masalah mekanis.
“Pesawat mendarat dengan selamat dan berhasil ditemukan oleh pasukan Pasukan Keamanan Irak. Tidak ada yang terluka dan tidak ada properti yang rusak dalam pendaratan atau pemulihan,” kata juru bicara Operation Inherent Resolve (OIR), koalisi pimpinan Amerika melawan ISIS Jumat 9 Agustus 2019.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang jenis pesawat yang dirilis, tetapi media lokal telah merilis foto yang menunjukkan pesawat tanpa awak MQ-1C jatuh di sebuah lapangan.

Kantor Berita Buratha pro-Iran di Irak melaporkan Grey Eagle jatuh di barat daya Baghdad di lahan pertanian di kota Radwaniyah.
Drone yang tidak rusak dengan cepat dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui, dan bisa saja turun karena gangguan elektronik atau dicegat oleh serangan cyber, sumber tersebut menyarankan.
MQ-1C Grey Eagle adalah unmanned aircraft system (UAS) medium-altitude, long-endurance (MALE). Pesawat ini dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) untuk Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai peningkatan dari General Atomics MQ-1 Predator.

Situs web Angkatan Darat Amerika mengatakan MQ-1C Grey Eagle menyediakan kemampuan multimisi untuk mendukung operasi tempur komandan dan Pasukan Khusus Angkatan Darat serta Intelijen dan Komando Keamanan.