Kenapa Banyak Su-30MKI India Jatuh?
Su-30MKI India

Kenapa Banyak Su-30MKI India Jatuh?

Angkatan Udara India kembali kehilangan sebuah jet tempur Su-30MKI setlah jauh pada 8 Agustus 2019 di negara bagian Assam, India timur laut.  Kedua pilot selamat tetapi mengalami luka yang cukup serius.

Kecelakaan ini sekaligus menegaskan tingginya tingkat kecelakaan yang dialami Flanker India tersebut. Dalam 10 tahun terakhir, 10 jet tempur dua mesin yang dibangun Hindustan Aeronautics Limited India dengan lisensi Rusia tersebut telah jatuh dengan tiga awaknya terbunuh.

Pesawat-pesawat mulai masuk ke Angkatan Udara India pada awal 2000-an dan India membangun sekitar 250 pesawat. Karena Su-30MKI terhitung pesawat baru dan modern, tingginya tingkat kecelakaan ini memunculkan pertanyaan kenapa bisa terjadi. Ada beberapa alasan yang kemungkinan bisa menjadi penyebabnya.

India masih dihantui dengan tingginya kecelakaan pesawat tempur mereka. Selama kurang dari empat tahun sejak tahun 2013 sebanyak 22 jet tempur India jatuh. Pada kurun waktu 2015-2016 lima jet tempur mereka jatuh. Sementara tujuh jet  jatuh pada 2014-2015 dan enam pada  2013-2014

Pelatihan Intensitas Tinggi

Angkatan Udara India adalah salah satu kekuatan udara di dunia yang melakukan pelatihan intensitas tinggi sepanjang tahun. Benjamin Lambeth dari Carnegie Endowment for International Peace mengatakan pelatihan tinggi sebagai konsekuensi potensi konflik yang dihadapi India dengan negara lain khususnya China dan Pakistan. Angkatan Udara India menempatkan pilot dan pesawat dalam latihan keras.

Simulasi pertempuran udara dapat melibatkan ratusan pesawat untuk terbang ribuan kilometer. Selama latihan perang pada 2013 misalnya, Sukhoi terbang 1.800 km dalam misi pemboman dari Chabua di Assam ke garis depan di barat, dengan pengisian bahan bakar udara. Bahkan, pilot Angkatan Udara India dikenal untuk memimpin misi lebih dari 10 jam di Sukhoi mereka.

Pelatihan tersebut menempatkan banyak tekanan pada pesawat, pilot dan awak pesawat, yang berarti kecelakaan berpotensi lebih. Tapi itulah cara Angkatan Udara India melatih untuk perang. Bahkan, mantan kepala angkatan udara telah pergi pada catatan bahwa ia lebih suka kehilangan pilot selama pelatihan daripada selama perang.

Strategi ini telah cukup dihargai. Di Perang tahun 1971, misalnya, Angkatan Udara India mampu melakukan berbagai misi – dukungan pasukan; tempur udara; serangan penetrasi tinggi, menerjunkan pasukan  di belakang garis musuh; feints untuk menarik jet tempur musuh jauh dari target yang sebenarnya; bom; dan pengintaian.

Sebaliknya, Angkatan Udara Pakistan, hanya berfokus pada pertempuran udara. Pesawat Angkatan Udara Pakistan yang selamat mengungsi di pangkalan udara Iran atau di bunker beton, menolak untuk bertempur.

Demikian pula, Angkatan Udara China memiliki hampir 2.000 pesawat, tetapi hanya sebagian kecil dari tingkat kecelakaan masa damai. Hal ini menunjukkan pilot China tidak menghabiskan waktu yang cukup di udara atau pelatihan di bawah tekanan.

Seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara China kemungkinan besar akan ditegur jika ia menyimpang dari rencana penerbangan yang ditetapkan oleh komandannya. Kehilangan pesawat akan menjadi  alasan yang cukup untuk membawanya ke pengadilan militer.

Sementara India menekankan kemampuan tinggi pilotnya. Pilot Angkatan Udara India benar-benar telah terinspirasi Sergei Dolgushin, pilot ace Angkatan Udara Rusia dengan 24 kemenangan dalam Perang Dunia II.

Lingkungan

Iklim tropis India adalah sebuah lingkungan tak kenal ampun untuk pesawat apapun. Udara panas berarti mesin pesawat menghasilkan lebih sedikit dorong dan sayap menghasilkan daya angkat yang kurang dibandingkan pesawat sejenis terbang di langit Eropa. Landasan yang dipanggang matahari juga mempengaruhi keselamatan pendaratan.

Menabarak burung adalah faktor lain yang sangat besar dalam kecelakaan pesawat di India. Angkatan Udara India pernah menyebut sekitar 10 persen dari kecelakaan karena pesawat menabrak burung. Kebanyakan pangkalan udara mereka terletak di dekat daerah-daerah berpenduduk, di mana burung adalah ancaman konstan.

Angkatan Udara India pernah mengeluarkan tawaran global untuk empat perusahaan untuk memasang 45 deteksi burung dan pemantauan sistem radar yang akan dipasang di bandara dan pangkalan udara di seluruh India.

NEXT