Pasca Ledakan Rudal Rusia, Warga Berebut Beli Yodium
Rudal Rusia

Pasca Ledakan Rudal Rusia, Warga Berebut Beli Yodium

Warga dua kota di Rusia utara menimbun yodium setelah kecelakaan misterius di lokasi pengujian militer terdekat Kamis 8 Agustus 2018. Yodium tersebut diyakini digunakan untuk mengurangi efek paparan radiasi.

Kementerian Pertahanan telah memberikan sedikit rincian kecelakaan itu dengan hanya mengatakan bahwa dua orang tewas dan enam lainnya luka-luka akibat ledakan mesin roket berbahan bakar cair di lokasi uji di Rusia utara.

Meskipun kementerian pada awalnya mengatakan tidak ada bahan kimia berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer dan tingkat radiasi tidak berubah, pihak berwenang di kota terdekat Severodvinsk melaporkan apa yang mereka sebut sebagai lonjakan singkat radiasi. Tidak ada penjelasan resmi yang diberikan mengapa kecelakaan seperti itu menyebabkan radiasi meningkat.

“Semua orang telah menelepon untuk menanyakan tentang yodium sepanjang hari,” salah satu apotek seperti dikutip oleh 29.Ru, outlet media yang mencakup area Arkhangelsk sebagaimana dikutip Business Insider Jumat 9 Agustus 2019.

Dikatakan bahwa pembelian besar-besaran yodium terjadi di kota-kota pelabuhan utara Arkhangelsk dan Severodvinsk dan beberapa apotek telah habis. Severodvinsk adalah situs galangan kapal yang membangun kapal selam bertenaga nuklir.

“Kami masih memiliki yodium yang tersisa . tetapi sejumlah besar orang telah datang untuk mencarinya hari ini,” kata apotek lain.

Pihak berwenang telah menutup area Teluk Dvina di Laut Putih  selama sebulan di dekat lokasi kecelakaan, tanpa menjelaskan alasannya.

Seorang perwira angkatan laut anonym yang dikutip oleh surat kabar Kommersant mengatakan kecelakaan itu bisa saja terjadi di lokasi pengujian di laut dan  ledakan roket bisa menyebabkan tumpahan bahan bakar beracun.

Media Rusia mengatakan bahwa ledakan mesin roket mungkin terjadi di daerah pengujian senjata di dekat desa Nyonoksa di wilayah Arkhangelsk.

Laporan-laporan itu mengatakan daerah dekat Nyonoksa digunakan untuk tes senjata, termasuk rudal balistik dan jelajah yang digunakan oleh angkatan laut Rusia. Beberapa laporan berspekulasi bahwa tes tersebut mungkin melibatkan rudal hipersonik baru yang disebut Tsirkon atau Zirkon.

Greenpeace mengutip data dari Kementerian Keadaan Darurat menunjukkan tingkat radiasi telah meningkat 20 kali di atas tingkat normal di Severodvinsk sekitar 30 kilometer (18 mil) dari Nyonoksa.