Iran mengumumkan peluncuran beberapa jenis bom dipandu meski beberapa senjata telah terlihat sebelumnya.
Yang belum pernah terlihat sebelumnya dari senjata yang diluncurkan adalah bom luncur dengan sayap lipat yang disebut Balaban. Pernyataan Kementerian Pertahanan yang mengutip komentar Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami selama pembukaan acara mengatakan bahwa senjata itu diprogram dengan koordinat target sebelum pesawat pengangkutnya lepas landas.
Sebagaimana dikutip Jane, bom ini dapat dilepaskan hingga 50 km dari target, di mana titik sayapnya terbuka dan sistem panduan GPS / INS membuat koreksi arah.
Kementrian Pertahanan mengatakan bom tersebut dapat dilakukan oleh pesawat udara tak berawak bertenaga jet Karrar.
Sementara sebuah bom terpandu yang lebih kecil yang disebut Ghaem (Qaem) sebelumnya terlihat ketika UAV tak berawak Mohajer-6 diluncurkan pada Februari 2018.
Tiga varian Ghaem yang berbeda diluncurkan pada acara yang digelar 6 Agustus 2019. Ghaem-1 tampaknya merupakan senjata yang terlihat di Mohajer-6, sedangkan Ghaem-5 adalah versi yang lebih besar. Ghaem-9 lebih besar lagi dan memiliki sirip dipasang lebih jauh ke depan.
Kementerian Pertahanan mengatakan mereka dapat dilengkapi dengan berbagai jenis hulu ledak termasuk penetrator.
Fars News melaporkan bahwa Ghaem digunakan dalam serangan lintas batas terhadap pemberontak Kurdi Iran di Irak pada bulan Juli.