Rasa waswas menjadi tajuk utama di tabloid Daily Express Inggris yang berjudul: Iran military strength REVEALED as tensions with the UK soar.
“Perbandingan kekuatan militer Inggris dan Iran menunjukkan Inggris tertinggal dalam hal tenaga kerja, kekuatan darat dan angkatan laut, dan sumber daya minyak,” tulis surat kabar itu setelah Iran menyita sebuah kapal tanker Inggris di Teluk Persia, sebagai balasan atas Inggris merebut seorang Iran. tanker di Gibraltar.
Artikel Daily Express didasarkan pada GlobalFirepower.com, yang menampilkan statistik tentang angkatan bersenjata dari 137 negara, dan memeringkat negara-negara tersebut menggunakan formula kepemilikan kekuatan mencakup penduduk suatu negara dan tenaga militer, ukuran geografis, kekuatan finansial, cadangan minyak, infrastruktur transportasi, dan jumlah perangkat keras militer.
Inggris berada di peringkat kedelapan pada Global Firepower Index sementara Iran berada tidak jauh di belakang di tempat ke-14. Dalam daftar itu Iran lebih kuat dari Inggris dalam beberapa kategori seperti 873.000 personel militer dibadnding 233.000 Inggris, Iran memiliki 1.634 tank sedangkan Inggris hanya 331 dan Iran punya 386 kapal angkatan laut yang tidak sebanding dengan hanya 76 milik Inggris. Sedangkan Inggris hanya unggul di kekuatan udara, dengan 811 pesawat militer dibandingkan 509 milik Iran. Iran juga memiliki lebih banyak minyak, tetapi keuangannya lebih lemah.
Tetapi Global Firepower Index selalu menyesatkan karena tidak pernah melihat kualitas tetapi selalu pada kuantitas. Jika mau melihat lebih dalam Inggris dan Iran sebenarnya berada di liga yang sama sekali berbeda
Pertama dan terpenting, Iran masih belum pasti telah mengembangkan senjata nuklir, sedangkan Inggris pasti memilikinya. Dan bukan beberapa paket kecil yang disembunyikan di bunker bawah tanah, tetapi empat kapal selam nuklir kelas Vanguard, masing-masing dipersenjatai dengan 16 rudal balistik termonuklir Trident. Itu adalah senjata atom yang cukup untuk mengirim Rusia dan China kembali ke Abad Pertengahan, apalagi Iran.
Namun, Inggris, sebagaimana ditulis National Interest, hampir pasti tidak akan menggunakan nuklir untuk melawan Iran karena alasan politik, sementara Iran (jika punya senjata nuklir) bisa melakukan bunuh diri untuk menggunakannya melawan Inggris atau siapa pun.
Yang menyisakan prospek yang lebih cepat dari konflik terbatas di Teluk Persia, kemungkinan besar merupakan gambaran dari “Perang Tanker” tahun 1980-an, di mana Iran akan menyerang atau merebut tanker minyak sebagai pembalasan atas sanksi ekonomi, sementara Inggris (dan Amerika serta mungkin Eropa) akan berusaha menghentikan mereka.
Dalam hal berapa banyak tank yang dimiliki Iran dan Inggris tidak masalah. Challenger 2 Inggris adalah Tank kelas dunia yang melebihi kemampuan armada Iran yang diisi berbagai kendaraan buatan Rusia, Amerika dan Inggris tahun 1970-an, dan tank yang diproduksi sendiri.
Tetapi bukan itu intinya. Inggris tidak akan mengirim divisi lapis baja untuk menyerang Iran. Dan jika itu terjadi, itu pasti akan menjadi bagian dari kekuatan multinasional.
Tinggal kekuatan angkatan laut dan udara sebagai faktor kunci. Seperti armada tanknya, angkatan laut Iran adalah gado-gado besar yang diisi desain Rusia, Korea Utara dan buatan sendiri, serta kapal-kapal Barat lama dari tahun 1960-an dan 1970-an.
Tetapi Iran memang memiliki puluhan kapal rudal dan torpedo, serta kapal kecil yang dilengkapi dengan peluncur roket dan senapan mesin yang berpotensi mengeroyok kapal perang yang lebih besar tetapi sendirian.
Inggris memiliki kapal perusak berteknologi tinggi yang lebih konvensional, fregat dan bahkan kapal induk baru. Tetapi dengan 76 kapal, Angkatan Laut Kerajaan Inggris memang seperti kuku hitam ketika bicara era kejayaan negara tersebut. Sebagai gambaran nyata, saat ini Inggris hanya mengirim satu destroyer dan satu fregat sebagai pengawalan konvoi di Teluk Persia.

Kekuatan di udara, Iran memadukan beberapa pesawat tempur kuno F-14 dan F-4 buatan Amerika, pesawat buatan Rusia yang melarikan diri dari Irak ke Iran dan diinternir dan desain Iran seperti Saeqeh (Koswar), yang terlihat sangat mirip pesawat tempur F-5 yang dijual Amerika ke Iran pada 1970-an.
Inggris memiliki Eurofighter Typhoon, salah satu pesawat tempur terbaik di dunia. Mereka kini juga telah menerima pesawat tempur siluman F-35 pertamanya, dan dapat mendukung pesawat tempurnya dengan berbagai tanker, pesawat perang elektronik, dan drone.
Tapi di sinilah perbandingan numerik kekuatan militer benar-benar tidak akan bisa menjadi dasar perhitungan. Jika Iran menyerbu Inggris, tidak akan ada pertanyaan tentang siapa yang lebih kuat.
Namun, di Teluk Persia, pasukan Inggris beroperasi 3.000 mil dari Inggris. Bahkan dengan akses ke pangkalan-pangkalan milik tetangga-tetangga Arab yang bermusuhan Iran, Inggris masih akan beroperasi di perairan rumah Iran, di mana semua alat perang gerilya pesisir seperti ranjau, serangan kapal kecil akan tersedia untuk Teheran. Jadi, apakah Inggris atau Iran yang lebih kuat? Itu akan sangat tergantung keadaan.