Atlantik Utara NATO menyepakati cara-cara untuk mencegah Rusia meluncurkan rudal jarak menengah baru, yang mampu mengirimkan serangan nuklir ke Eropa. Aliansi itu mengatakan reaksi mereka akan terukur dan hanya melibatkan senjata konvensional.
Amerika Serikat secara resmi mundur dari pakta rudal nuklir era-Perang Dingin dengan Rusia pada Jumat 2 Agustus 2019 setelah memastikan bahwa Moskow melanggar pakta tersebut dan tak berencana untuk mematuhinya.
“Rusia memikul tanggung jawab sendiri atas kandasnya pakta tersebut,” kata sekutu NATO, mengacu pada Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka-Menengah (INF), yang menjaga senjata nuklir dari Eropa dan menghindari serangan mendadak.
Aliansi pimpinan Amerika itu mengatakan Rusia melanggar ketentuan pakta 1987, yang melarang rudal jarak menengah di Eropa dan mengembangkan Novator 9M729 berkemampuan nuklir, yang juga dikenal SSC-8.
Rusia membantah tegas tuduhan tersebut dan menyebut Amerika memang mencari alasan untuk meninggalkan perjanjian tersebut.
“NATO akan menanggapi dengan cara yang terukur dan bertanggung jawab terhadap risiko signifikan yang ditimbulkan rudal buatan Rusia 9M729. Kami menyepakati rangkaian langkah-langkah yang seimbang, terkoordinasi dan defensif,” kata mereka sebagaimana dilansir Reuters.