Presiden Iran Hassan Rouhani kembali mengeluarkan pernyataan kepada Amerika Serikat dengan menuduh negara tersebut “bertingkah seperti bocah.”
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Washington memberlakukan sanksi terhadap menteri luar negeri Iran di tengah peningkatan ketegangan antara kedua negara.
Pada Rabu Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Padahal sebelumnya Washington mengajukan pembicaraan tanpa syarat dengan Teheran.
“Mereka ([pihak Amerika] bersikap seperti anak-anak. Mereka setiap hari mengatakan ‘Kami ingin menggelar pembicaraan tanpa syarat’ … dan kemudian mereka menjatuhkan sanksi kepada menteri luar negeri,” kata Rouhani dalam sambutan yang disiarkan secara langsung stasiun TV pemerintah. “Ini artinya mereka kehilangan kekuatan berpikir rasional.”
Rouhani memperkirakan langkah itu menunjukkan Washington “takut” dengan diplomat Iran.”Mereka takut dengan menteri luar negeri kami. Sangat jelas bahwa dasar-dasar Gedung Putih terguncang oleh kata-kata dan logika orang yang berpengetahuan, berbakti, dan diplomatik,” kata presiden
Pernyataannya menggemakan komentar oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, yang sebelumnya mengatakan bahwa Washington takut akan keterampilan negosiasi Zarif.
“Puncak kebodohan dan ketidakkonsistenan para pemimpin Amerika adalah pada titik di mana mereka tidak mengakui Dr Zarif berpengaruh dalam kebijakan Iran, tetapi dengan ketidaktahuan besar mereka memberikan sanksi kepadanya! Orang Amerika memiliki rasa takut yang kuat terhadap logika Dr Zarif dan keterampilan negosiasinya.” kata Mousavi.
Departemen Keuangan Amerika pada hari Rabu mengumumkan bahwa Washington memperkenalkan sanksi terhadap Zarif, sementara seorang pejabat senior pemerintah Amerika menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengakui kembali peran Zarif dalam negosiasi potensial dari perjanjian nuklir baru dengan Teheran.
“Zarif mengimplementasikan agenda sembrono pemimpin tertinggi Iran [Ayatollah Ali Khamenei], dan merupakan juru bicara utama rezim di seluruh dunia. Amerika Serikat mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Iran bahwa perilakunya baru-baru ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi tindakan tersebut, menteri luar negeri Iran dengan sinis mengirim tweet, “Terima kasih telah menganggap saya ancaman besar bagi agenda Anda”.
Pada akhir Juli, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan kepada WFTV 9 bahwa Presiden Donald Trump ingin berbicara dengan Iran tanpa prasyarat, tetapi juga ingin mengubah “perilaku” Teheran.
“Presiden telah mengatakan bahwa dia senang berbicara dengan ayatollah, kepemimpinan di Iran di telepon tanpa prasyarat. Presiden dengan tegas percaya bahwa berbicara dan melakukan pertukaran diplomatik untuk menghindari konflik militer adalah tujuannya. Tetapi itu tidak berubah hasil yang kami cari ,” kata Pompeo.