F/A-18 Super Hornet Hantam Tebing Death Valley

F/A-18 Super Hornet Hantam Tebing Death Valley

Sebuah jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut Amerika jatuh di Taman Nasional Death Valley Rabu 31 Juli 2019. Tujuh orang yang sedang menikmati pemandangan di taman tersebut mengalami luka.

Death Valley memang dikenal sebagai tempat para penggemar penerbangan menyaksikan pilot militer melaju kencang melalui jurang yang dijuluki Star Wars Canyon.

“Saya baru saja melihat awan jamur hitam membumbung,” kata Aaron Cassell, yang bekerja di Resort Panamint Springs milik keluarganya sekitar 10 mil (16 kilometer) jauhnya dari tempat kejadian kepada The Associated Press. “Biasanya kamu tidak melihat awan jamur di padang pasir.”

Letnan Cmdr. Lydia Bock, juru bicara Stasiun Udara Angkatan Laut Lemoore di Central Valley California mengatakan pencarian sedang dilakukan untuk pilot F / A-18 Super Hornet kursi tunggal yang sedang dalam misi pelatihan rutin. “Status pilot tidak diketahui saat ini,” kata Bock sekitar empat jam setelah kecelakaan.

Juru bicara taman itu Patrick Taylor mengatakan laporan awal ada tujuh pengunjung taman mengalami cedera ringan. KABC-TV berbicara kepada para wisatawan  mengatakan bahwa mereka dirawat karena luka bakar ringan dan luka akibat pecahan-pecahan yang terbang setelah pesawat itu jatuh dan meledak.

Para wisatawan yang terluka mengatakan kepada bahwa mereka mengambil foto pemandangan yang luas ketika jet itu meraung dan tiba-tiba menghantam dinding ngarai.

Titik pengamatan sekitar 160 mil (257 kilometer) utara Los Angeles populer bagi para fotografer dan penggemar penerbangan yang melihat jet terbang di ngarai sempit yang curam.

Militer Amerika dan asing melatih pilot dan jet uji di ngarai yang secara resmi disebut Rainbow Canyon di dekat pintu masuk taman bagian barat. Penerbangan militer di sana telah ada sejak Perang Dunia II.