Inilah Tiga Pasukan Anti-Teror TNI Yang Disegani Dunia

Inilah Tiga Pasukan Anti-Teror TNI Yang Disegani Dunia

Detasemen Jalamangkara Korps Marinir TNI AL

Detasemen Jalamangkara Korps Marinir TNI AL merupakan satuan penanggulangan teror aspek laut yang dibina TNI AL. Mereka adalah gabungan dari Komando Pasukan Katak TNI AL dan Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL.

Dari laman resmi Marinir TNI AL disebutkan, sejarah Detasemen Jalamangkara Korps Marinir TNI AL diawali pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut  sesuai surat keputusan Kepala Staf TNI AL Nomor Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.

Pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut didorong kebutuhan mendesak akan adanya pasukan khusus TNI AL guna menanggulangi segala bentuk ancaman keamanan aspek laut pada khususnya, seperti ancaman terorisme sabotase, serta ancaman lain yang berdampak strategis.

Apalagi, diiringi semakin meningkatnya bentuk teror yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Seiring perkembangan, berdasarkan instruksi panglima ABRI kepada komandan Korps Marinir TNI AL dengan nomor Ins/01/P/IV/1984 pada 13 November 1984, kepala staf TNI AL melalui suratnya kepada panglima ABRI mengusulkan pembentukan Detasemen Jalamangkara. Berbeda dengan kedua pasukan khusus lain dari matra TNI AD dan TNI AU, nama dan kekuatan satuan ini tetap ada di tingkat detasemen.

Atas dasar surat kepala staf TNI AL itu, panglima ABRI menyetujui pembentukan Detasemen Jalamangkara dengan Surat Persetujuan bernomor R/39/08/9/2/SPN. Sejak itu, Detasemen Jalamangkara resmi menjadi satuan antiteror aspek laut dengan pembinaan kemampuan berada di bawah TNI AL, namun dalam keseharian, pembinaan langsung mereka ada di dalam lingkup Korps Marinir TNI AL.

Dari laman itu, dinyatakan tugas pokok Detasmenen Jalamangkara adalah membina kemampuan anti teror anti sabotase di laut dan daerah pantai, serta kemampuan “klandestein” aspek laut lain.

Berdasarkan ketetapan panglima TNI, komposisi organisasi Detasemen Jalamangkara terdiri dari satu markas detasemen, satu tim markas, satu tim teknik, dan tiga tempur sebagai unsur pelaksana di bawahnya.

Sebagai pasukan khusus bermatra laut, Detasemen Jalamangkara mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan satuan-satuan lainnya yang setingkat, antara lain memiliki tuntutan dalam kesiapan operasional yang sangat tinggi, dengan mobilitas, kecepatan, kerahasiaan, dan pendadakan yang tinggi.

Sebagaimana dilaporkan Antara, medan tugas atau operasinya secara khusus berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai, dan daerah pantai.

Dengan kekhasannya itu, operasionalisasi, pendidikan-latihan, peralatan, hingga aspek lain Detasemen Jalamangkara disusun disesuaikan dengan media yang diperlukan untuk sasaran yang dituju, yaitu atas permukaan, bawah permukaan, dan vertikal dari udara.

Detasemen Jalamangkara dipimpin oleh komandan berpangkat kolonel dalam pelaksanaan pembinaan, dan bertanggung jawab kepada komandan Korps Marinir TNI AL. Saat ini komandan Detasemen Jalamangkara dijabat  Kolonel (Marinir) Nanang Saefulloh.

NEXT