Hampir mustahil, tetapi itulah yang dialami oleh Nicholas Alekmade, salah satu personel Angkatan Udara Inggris atau Royal Air Force.
Pada malam tanggal 24 Maret, 1944, Alkemade melompat keluar dari bomber yang rusak tanpa parasut. Ajaibnya, dia selamat bahkan hanya mengalami luka memar ringan.
Namanya Nicholas Alkemade. Lahir 10 Desember 1922, Alkemade adalah penembak belakang pada pesawat empat mesin Avro Lancaster yang dijuluki oleh para awaknya sebagai “Werewolf.”
Pada bulan Maret 1944, kru sedang dalam misi pengeboman di atas Berlin. Ketika berangkat tidak ada insiden. Tetapi saat dalam perjalanan pulang ke Inggris, pesawat diserang pesawat tempur Jerman yang mengakibatkan pesawatnya terbakar. Pilot Werewolf memerintahkan kru untuk meninggalkan bomber, tapi Alkemade tidak mengenakan parasut, karena ruang penembak terlalu sempit jika parasut dia pakai sepanjang waktu. Ketika ia mencoba menarik parasutnya keluar dari ruang penyimpanan untuk digunakan, ternyata parasut itu terbakar. Sementara pesawat terus meluncur. Tidak ada pilihan lain, dia harus melompat.
“Saya tidak punya keraguan sama sekali bahwa ini adalah akhir hidup saya,” katanya kepada Leicester Mercury beberapa tahun kemudian. “Pilihannya adalah tetap tinggal di pesawat dan terbakar atau melompat dan mati. Saya memutuskan untuk melompat. ”
Begitu keluar ia pergi, meluncur dari ketinggian 18.000 kaki atau sekitar 5.400 meter dengan kecepatan 120 mil per jam. Saat meluncur dia kehilangan kesadaran dan mungkin mengira dirinya sudah mati. Tetapi tiga jam kemudian Alkemade tersadar dan dia tergeletak di tanah.
Dokumen Museum RAF menyebutkan dia terjauh di tanah bersalju di hutan cemara kecil. Dia melihat dengan jelas bintang-bintang yang bersinar. Batang-batang cemara tampak patah yang dia yakini telah tertabrak dia ketika jatuh. Dia kemudian merasakan apa yang terjadi pada dirinya yang ternyata tidak ada cedera.
Hanya luka bakar di kepala dan paha yang dia dapat ketika masih dalam pesawat. Dia juga menderita memar dan lutut bengkok. Tetapi tidak satupun tulang rusak atau bahkan retak.
Kedua sepatunya menghilang, mungkin robek saat dia menabrak cabang-cabang pohon. Merasa tidak dieperlukan lagi dia membuang harness parasutnya.