Kapal perang kedua Angkatan Laut Inggris telah memasuki wilayah Teluk Persia di tengah ketegangan yang semakin tinggi. Sementara Iran mengatakan kekuatan militer asing telah menjadi sumber utama ketegangan di wilayah tersebut.
HMS Duncan, perusak pertahanan udara Tipe 45, telah tiba di Teluk Persia untuk mengawal kapal-kapal Inggris, seminggu setelah pasukan Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak berbendera Inggris, kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad 29 Juli 2019.
Awal bulan ini, HMS Duncan dikerahkan di Laut Hitam untuk Latihan Sea Breeze 2019, yang melibatkan latihan angkatan laut utama dengan NATO dan negara-negara mitra. Di Teluk kapal ini akan bahu membahu dengan HMS Montrose yang sudah ada sebelumnya untuk mengawal kapal tanker Inggris.
“Kami telah pindah dari penyebaran yang intens di Laut Tengah dan Laut Hitam, yang termasuk dukungan kepada kelompok pemogokan kapal induk Prancis dengan operasi langsung di Suriah,” kata Tom Trent, komandan kapal.
“Angkatan Laut Inggris terus memberikan kemampuan yang konsisten, abadi, dan berkelas dunia di kawasan ini – HMS Duncan dengan bangga mendukung operasi vital ini dan siap memainkan perannya.”
Kapal perusak itu dijadwalkan akan bekerja di wilayah tersebut hingga akhir Agustus, dan akan diganti pada akhir tahun ini oleh Kent HMS, fregat Type 23.
Pengumuman itu datang pada hari yang sama Presiden Iran Rouhani menggambarkan kehadiran pasukan asing sebagai faktor utama yang memicu ketegangan di Timur Tengah.
“Kehadiran pasukan asing tidak hanya tidak akan membantu keamanan kawasan, tetapi akan menjadi faktor utama ketegangan,” kata Rouhani.
Dia menambahkan Iran dan Oman memiliki tanggung jawab utama untuk mengamankan Selat Hormuz. “Akar dari peristiwa dan ketegangan yang tidak menyenangkan di kawasan saat ini adalah penarikan Amerika secara sepihak [dari perjanjian nuklir 2015],” tambah Rouhani di situs resminya.
Sementara itu juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei mengatakan negara-negara Eropa yang membentuk koalisi angkatan laut untuk diterjunkan ke Teluk akan mengirim pesan permusuhan.
Prancis, Italia dan Denmark akan mengirim dukungan awal bagi rencana Inggris, yakni misi angkatan laut yang dipimpin Eropa guna memastikan pengiriman yang melintasi Selat Hormuz aman. Gagasan tersebut muncul pasca-penyitaan tanker berbendera Inggris, kata tiga diplomat senior Eropa pekan lalu.
“Apa yang telah anda dengar, bahwa mereka akan mengirim armada Eropa ke Teluk Persia, mengirim sebuah pesan permusuhan yang provokatif dan dapat meningkatkan ketegangan,” kata Rabiei Sabtu 28 Juli2019.
Ketegangan di wilayah itu meningkat pekan lalu ketika pasukan Iran menyita tanker minyak Stena Impero berbendera Inggris di Selat Hormuz. Insiden itu diduga sebagai tanggapan Teheran terhadap penyitaan sebuah kapal tanker Iran oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan otoritas Gibraltar pada 4 Juli.
Setelah insiden itu, Inggris bersumpah untuk mengawal kapal-kapalnya dengan bantuan pasukan maritim di wilayah tersebut, dan meminta sekutu-sekutunya untuk bergabung dengannya dan memastikan keamanan navigasi komersial bersama. Baru-baru ini, fregat Inggris ditugaskan untuk misi di Teluk di tengah meningkatnya ketegangan.