Jet Tempur Iran Andalkan Keturunan Perawan Amerika

Jet Tempur Iran Andalkan Keturunan Perawan Amerika

Iran sekitar tahun 2017,  mengumumkan bahwa mereka baru saja menembakkan rudal udara ke udara Fakour-90 dari sebuah jet tempur F-14. Sebagai bukti Iran merilis video penembakan tersebut.

Jika dirunut Fakour-90 akan berakar pada rudal udara ke udara AIM-54 Phoenix yang dibangun Amerika. Sebenarnya Iran telah mengumumkan rudal Fakour-90 siap untuk diproduksi pada tahun 2011 namun sejak saat itu tidak ada bukti bahwa rudal tersebut  digunakan.

Di Amerika, rudal AIM-54 yang digunakan Angkatan Laut telah ditarik dari layanann pada  akhir 2004. Phoenix memasuki layanan pada tahun 1974, setelah sekitar satu dekade pembangunan. Phoenix memiliki teknologi tinggi pada eranya.

AIM-54 bisa mencapai target hingga 200 kilometer jauh. Rudal ini dirancang semata-mata untuk digunakan pada pesawat tempur F-14, dengan menggunakan  radar kuat dan sistem kontrol tembakan yang diperlukan untuk membuat pekerjaan Phoenix menjadi lebih efektif.

F-14 bisa melacak 24 target sekaligus, dan menembakkan enam rudal, berturut-turut dengan enam target berbeda. Dalam tes penuh pertama, empat dari enam target, sepanjang 80 kilometer jauhnya, ditembak jatuh.

Rudal dengan berat setengah ton ini mampu menempuh jarak lebih dari 1.300 meter per detik dan memiliki hulu ledak seberat 62 kg (135 pon). Itu adalah rudal yang mahal, dengan harga sekitar US$ 1,5 juta setiap bijinya.

Pada tahun 1980an, AIM-54 menjalani upgrade, terutama di bagian  elektronika. Lebih dari 5.000 dibangun, tapi AIM-54 tidak pernah menembak jatuh apapun dalam pertempuran. Ibarat gadis, dia masih perawan.

AIM-54 Phoenix

Memang ada  laporan F-14 Iran  menggunakan rudal Phoenix untuk menjatuhkan pesawat Irak selama perang Iran-Irak tahun 1980an, dan dalam beberapa insiden lainnya, Tetapi karena tidak terbukti maka tidak dimasukkan ke dalam catatan resmi.Iran adalah satu-satunya negara asing yang menerima AIM-54 dengan jumlah sekitar 285. Satu AL AIM-54 ditembakkan selama Perang Teluk 1991 ke  sebuah helikopter Irak. Tetapi tidak mengenai sasaran karena  Phoenix memang tidak dirancang untuk menembak jatuh helikopter.

Target utamanya adalah menjadi pembom Rusia yang berusaha untuk cukup dekat dengan kapal induk Amerika dan meluncurkan rudal anti-kapal mereka.  Rudal ini  sangat baik dalam banyak tes. Tetapi karena tidak pernah sekalipun menembak jatuh, Phoenix akhirnya meninggal dalam kondisi perawan.

F-14 menembakkan AIM-54 Phoenix

Iran memang menjadi satu-satunya negara di luar Amerika yang memiliki F-14 Tomcat yang dibeli tahun 1970-an sebelum  revolusi Iran. Negara ini berusaha keras untuk mempertahankan pesawat superioritas udara ini tetap terbang dengan berbagai cara termasuk dengan membeli suku cadang di pasar gelap.

Persediaan AIM-54 Iran habis pada akhir 1990an hingga akhirnya mereka mau tidak mau membuat tiruan dari rudal tersebut yang melahirkan Fokour-90. Akhirnya perawan Amerika pun dikloning Iran.