Angkatan Udara Libya, di bawah kendali Government of National Accord, melakukan beberapa serangan pesawat tak berawak terhadap Al-Jufra Airbase di Libya tengah.
Pangkalan udara itu berada di bawah komando Libyan National Army (LNA), sebuah faksi politik yang bertentangan dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui secara internasional yang didirikan akhir 2015.
Dua Ilyushin Il-76TD dari Europe Air (UR-CMC 1013407230 dan UR-CRP 1013409303) dihancurkan. Kapten UR-CMC tewas dalam serangan itu saat ia dilaporkan mencoba menyelamatkan dokumen-dokumen tersebut.
Tidak jelas kenapa Ilyushin tersebut berada di sana tetapi kemungkinan digunakan oleh sebuah negara untuk memasok pasukan LNA.
Pemerintah Libya yang diakui secara internasional mengatakan, pihaknya telah menyerang pangkalan udara yang digunakan sebagai pos pementasan kunci oleh pasukan yang setia kepada komandan militer Khalifa Haftar dalam mengangkut pasukan dan pasokan. Serangan dilakukan sejak Jumat 26 Juli 2019
“Angkatan udara menyerang sekelompok tentara bayaran di pangkalan Al-Jufra, menghancurkan hangar untuk pesawat tak berawak milik musuh negara,” kata Pemerintah GNA yang berbasis di Tripoli dalam sebuah posting Facebook Jumat malam dan dikutip Aljazeera.
GNA mengatakan pasukannya juga menghancurkan depot amunisi dan menabrak pesawat angkut militer Ilyushin Il-76.
Saluran televisi pro-Haftar, Libya Alhadath, mengkonfirmasi pangkalan itu diserang, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Turki dan Qatar telah menjadi pendukung utama pemerintah yang didukung PBB, sementara Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mendukung Haftar.
Meskipun berulang kali dilakukan banding oleh para mediator PBB, negara-negara besar tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka siap untuk memberlakukan embargo senjata di negara Afrika Utara itu.