Sebuah kapal selam nuklir Angkatan Laut Amerika, USS Oklahoma City, berlabuh di kota Busan, Korea Selatan, tidak lama setelah uji coba Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek Kamis 25 Juli 2019.
Menurut sumber pemerintah AS seperti dikutip dari Daily Star, kapal selam jenis ini membawa ranjau dan hampir 25 torpedo.
Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak dekat yang jatuh ke Laut Jepang pada hari Kamis dari daerah yang dekat dengan kota pesisir timur Wonsan. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemudian melaporkan bahwa rudal-rudal itu terbang sejauh sekitar 267 mil pada ketinggian 31 mil sebelum jatuh ke laut.
Pada hari Jumat, media yang dikelola pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa peluncuran itu merupakan uji coba senjata dipandu taktis baru dan disaksikan langsung oleh Kim Jong-un.
Kim sendiri kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran itu merupakan “peringatan serius” bagi Korea Selatan agar tidak meningkatkan kekuatan militernya di tengah jadwal latihan antara Amerika dan Korea Selatan.
Pyongyang telah berulang kali memperingatkan bahwa pihaknya memandang latihan militer seperti itu sebagai persiapan untuk perang melawan Korea Utara.
Terlepas dari pernyataan itu, Washington dan Seoul diperkirakan akan melanjutkan latihan gabungan yang direncanakan. Presiden Trump, meremehkan kekhawatiran mengenai peluncuran terbaru dengan mengatakan bahwa itu tidak mengganggunya karena roket yang terlibat dalam pengujian adalah rudal jarak pendek.
Baik peluncuran uji coba dan kedatangan kapal selam nuklir Amerika di Korea Selatan datang kurang dari sebulan setelah Kim Jong-un dan Donald Trump mengadakan pertemuan di Zona Demiliterisasi, di mana keduanya sepakat untuk menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi dengan terlibat di tingkat kerja kontak.
