Amerika meyakini Iran baru saja menguji rudal balistik jarak menengah yang terbang 1.000 km. Rudal tersebut ditembakkan Rabu 23 Juli 2019 malam.
Mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya CNN melaporkan, rudal yang ditembakkan adalah Shabaab-3 dan tidak menimbulkan ancaman terhadap pangkalan Amerika di kawasan itu. Intelijen Amerika menyebut penembakan ini sebagai bagian dari upaya Iran untuk meningkatkan jangkauan dan akurasi rudal.
Fox News mengutip seorang pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya juga melaporkan tentang uji coba rudal itu dan mencatat bahwa rudal melakukan perjalanan dari bagian selatan negara itu ke daerah di luar ibukota Iran.
Namun, seorang pejabat senior pemerintah Amerika menolak memberikan komentar dan hanya mengatakan bahwa mereka “mengetahui laporan proyektil yang diluncurkan dari Iran”. Teheran belum mengomentari laporan tersebut.
Laporan tentang peluncuran uji coba datang di tengah eskalasi ketegangan antara Iran dengan Amerika dan Inggris terkait Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker milik Inggris. Sebelumnya Inggris juga menita tanker Iran di Gibraltar.
Sebagai tanggapan, Amerika bersumpah untuk mengawal kapal-kapalnya dengan bantuan pasukan maritim dan udara di wilayah tersebut dan meminta sekutu-sekutunya untuk bergabung dan memastikan keamanan navigasi komersial bersama.
Beberapa negara Eropa dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan misi terpisah, seperti yang diusulkan Inggris sebelumnya. Sebuah kapal Angkatan Laut Inggris juga telah menerima tugas untuk menemani semua kapal di bawah bendera negara yang berlayar melalui Selat Hormuz.