Saat kekuatan saingan mengembangkan jaringan pertahanan udara yang semakin mampu, militer Amerika bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pertahanan berusaha mempersenjatai jet tempur F-35 dengan rudal yang mampu menghancurkan sistem ini dalam jarak jauh.
Departemen Pertahanan Amerika dalam pengumumannya belum lama ini mengatakan Lockheed Martin telah dianugerahi kontrak senilai US$ 34,7 juta untuk memodifikasi ruang senjata internal jet stealth tersebut agar bisa membawa “persenjataan berat.”
Sumber dekat dengan proyek tersebut kepada Aviation Week mengatakan “senjata berat” yang disebut dalam pengumuman itu adalah Advanced Anti-Radiation Guided Missile — Extended Range (AARGM-ER), senjata serang yang dirancang untuk menargetkan sistem radar musuh dari luar jangkauan aset pertahanan udara musuh
Northrop Grumman, yang bertanggung jawab atas pengembangan AARGM-ER, mengatakan bahwa senjata jarak jauh ini dapat digunakan dari “kawasan aman,” yang mangacu dari luar jangkauan kemampuan anti access/areal denial China dan Rusia.
Kisaran tepat senjata ini dirahasiakan meskipun ada laporan bahwa itu bisa melebihi 120 mil, lebih jauh 60 hingga 80 mil dari AGM-88E AARGM.
Angkatan Laut Amerika mulai mengembangkan AARGM-ER, secara resmi ditunjuk sebagai AGM-88G, hampir dua tahun yang lalu dengan rencana menempatkan senjata ini pada jet tempur generasi keempat seperti F/A-18E/F Super Hornet yang berbasis kapal induk dan pesawat serangan elektronik EA-18G Growlers sekitar awal tahun 2020-an.
US Navy berharap mengintegrasikan rudal ke dalam ruang senjata F-35C yang baru saja mencapai kemampuan operasi awal.
Angkatan Udara, yang juga merupakan bagian dari proyek, diharapkan menurunkan AGM-88G pada F-35A sekitar tahun 2025. Korps Marinir F-35B, karena memiliki kipas pengangkat , ruang senjata internalnya sangat terbatas hingga tak bisa membawanya.
Aviation Week sebagaimana dikutip The Insider Kamis 25 Juli 2019 melaporkan modifikasi F-35, yang akan melibatkan perubahan pada sekat di teluk senjata yang juga akan memungkinkan jet tempur canggih ini membawa lebih banyak rudal udara ke udara secara internal. Modifikasi “Sidekick”, demikian program ini disebut, akan memungkinkan F-35 untuk membawa enam rudal udara ke udara dipandu radar AIM-120, bukannya empat seperti saat ini.
Kemampuan untuk menyimpan lebih banyak daya tembak di teluk senjata memungkinkan F-35 untuk mempertahankan semua-aspek silumannya dalam pertempuran. Menyimpan senjata di luar dalam konfigurasi “beast-mode” memungkinkan pesawat untuk membawa lebih banyak senjata secara keseluruhan, tetapi meningkatkan radar signature jet, membuatnya lebih mudah untuk dideteksi. Modifikasi akan dilakukan di fasilitas di Fort Worth, Texas, dan selesai pada tahun 2022.