Menteri Pertahanan Inggris untuk Pertahanan Rakyat dan Veteran Inggris mengatakan Royal Navy terlalu kecil untuk memainkan peran di panggung internasional.
Berbicara kepada Sky News, Ellwood mengatakan dengan banyaknya kapal-kapal Inggris melewati selat Hormuz seluas 100 mil laut setiap hari adalah “tidak mungkin untuk mengawal setiap kapal “, dan menyerukan lebih banyak uang untuk diinvestasikan dalam pertahanan.
“Jika kita ingin terus memainkan peran di panggung internasional, mengingat ancaman sedang berubah, semua terjadi tepat di bawah ambang batas perang habis-habisan, maka kita harus berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan kita. Angkatan Laut kita terlalu kecil untuk mengelola kepentingan kami di seluruh dunia, ”katanya.
Ellwood mengklaim sanksi terhadap Teheran adalah tanggapan yang mungkin dari meja, mengatakan pemerintah “melihat tanggung jawab operasional dari itu” dan “serangkaian opsi”.
Menteri Kehakiman Bayangan Richard Burgon juga telah memperingatkan perang dengan Iran bisa lebih buruk daripada perang di Irak dan mengklaim bahwa Inggris bisa “berakhir dalam konflik yang didukung oleh Donald Trump.”
“Kami membutuhkan negosiasi yang masuk akal. Kami memiliki bagian yang sangat penting untuk dimainkan secara diplomatis dalam hal ini. Kita dapat menggunakan bobot negosiasi kita. Pemerintah kita memiliki rasa hormat internasional dan negara ini memiliki rasa hormat internasional dengan cara yang tidak dilakukan Trump. Kita perlu menggunakannya untuk tujuan resolusi konflik dan untuk memastikan hal ini tidak meningkat di luar kendali, ”tambahnya sebagaimana dilaporkan Sky News dan dikutip Mirror.
Setelah Perang Dunia II, Angkatan Laut Inggris yang semula sangat kuat terus mengalami kemunduran. Bahkan saat ini armada milik mereka hampir tidak dapat berpatroli di perairan Inggris sendiri, apalagi memproyeksikan pengaruh Inggris di luar negeri.
Meski Inggris baru-baru ini telah menginvestasikan uang dalam jumlah besar untuk membuat dua kapal induk baru, mereka tetap belum bisa maksimal karena harus menunggu kedatangan pesawat tempur F-35B.
Kurangnya jangkauan angkatan laut Inggris diilustrasikan secara nyata ketika Garda Revolusi Iran menyita tanker Inggris Stena Impero pada 20 Juli. Sebuah kapal perang Angkatan Laut Inggris yang mengawal kapal tanker itu berusaha untuk melindungi dan mencegah Iran membawa kapal tanker ke pantai, tetapi pada akhirnya tidak berhasil, meskipun telah terbang helikopter di sekitarnya.
Penyitaan bahkan terjadi setelah Angkatan Laut Inggris secara signifikan meningkatkan kehadirannya di Teluk Persia.