Media Turki yang pro pemerintah mengklaim jet tempur TF-X yang dibangun oleh negara tersebut telah menerima 400 pesanan.
Surat kabar Yeni Şafak mengutip para pejabat melaporkan telah ada minat yang meningkat pada pesawat setelah pameran mock-up di Paris Air Show pada Juni dan pertemuan internasional berikutnya.
Proyek TF-X Turki, upaya senilai US$ 13 miliar untuk menawarkan pesawat tempur generasi kelima ke pasar internasional, bertujuan untuk penerbangan pertama pada tahun 2025 dan untuk memasuki layanan pada tahun 2028.
Mock-up skala penuh dari Turkish Aerospace Industries (TAI) secara resmi diluncurkan di Paris Air Show pada 17 Juni.
Ankara sedang berusaha untuk menggunakan mesin General Electric F110 buatan Amerika untuk pesawat TF-X pertamanya, namun rencana ini mendapat masalah menyusul keputusan Amerika Serikat untuk mengeluarkan Turki dari program F-35 terkait pengadaan sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
Proyek ini menghadapi tantangan dalam transfer teknologi untuk mesin guna menggerakkan jet tempur terseut.
“Pengeluaran Turki dari program F-35 adalah pengembangan yang akan mempercepat produksi jet tempur pribumi,” kata Yeni Şafak, seraya menambahkan bahwa investasi yang dibuat untuk program pesawat tempur F-35 sedang “ditransfer” ke TF-X.
