Rusia: Amerika Mengambil Untung dari Memburuknya Situasi di Selat Hormuz
Kapal induk USS Abraham Lincoln si kawasan Teluk/US Navy

Rusia: Amerika Mengambil Untung dari Memburuknya Situasi di Selat Hormuz

Rusia menyebut Amerika Serikat akan mengambil keuntungan dari situasi tegang di Selat Hormuz untuk memperkuat kehadiran militernya di kawasan itu.

“Sudah jelas siapa sebenarnya yang akan mengambil keuntungan dari memburuknya situasi di Selat Hormuz dan di Timur Tengah secara keseluruhan: Pentagon baru saja menyetujui pemindahan pasukan ke Arab Saudi. Amerika Serikat juga mengumumkan pengembangan operasi internasional untuk melindungi pengiriman di Timur Tengah wilayah Teluk ,” kata Ketua Komite Internasional Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev di Facebook Sabtu 20 Juli 2019.

Anggota parlemen itu mencatat bahwa Pentagon berencana untuk mempersiapkan operasi maritim internasional, yang dijuluki “Guardian”, untuk memastikan keamanan di saluran air utama di Timur Tengah.

“Fakta bahwa perkembangannya diumumkan dengan cepat menegaskan asumsi bahwa Amerika Serikat hanya menunggu alasan untuk memperkuat kehadiran militernya di wilayah itu – dan mereka menunggu,” tegas Kosachev sebagaimana dikutip Sputnik.

Kapal tanker minyak berbendera Inggris Stena Imperio disita pada hari Jumat oleh Garda Revolusi Iran saat melewati Selat Hormuz ketika berada di perairan internasional. Menurut pemilik kapal kargo Stena Bulk, ada 23 kru di atas kapal yang disita.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menyebut situasi itu “tidak dapat diterima” dan menambahkan bahwa ia “sangat prihatin” dengan tindakan yang dilakukan oleh Iran di Selat Hormuz.

Pada 4 Juli, otoritas Marinir Inggris dan Gibraltar menahan kapal super Grace 1 milik Iran karena dituduh mengangkut minyak mentah ke Suriah.  Iran membantah tuduhan tersebut.