Indonesia Ingin Program KFX dengan Imbal Beli
Desain KFX

Indonesia Ingin Program KFX dengan Imbal Beli

Seperti dilaporkan sebelumnya Indonesia akan melakukan negosiasi ulang terkait program pembangunan jet tempur bersama dengan Korea Selatan yang dikenal sebagai Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Experiment (KFX/IFX).

Salah satu yang diinginkan Indonesia adalah pembayaran dengan menggunakan sistem imbal beli mengingat keterbatasan anggaran yang akan lebih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur.

“Kita ingin supaya negosiasi ini paling tidak kepentingan Indonesia juga dipenuhi. Di sini kita sedang menyesuaikan tadi. Sehingga tadi kita bahas secara detail, misalnya bahwa pembayaran nanti tahap-tahap berikutnya tidak harus dengan cash, tapi dengan imbal beli,” ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta 18 Juli 2019.

Skema imbal beli adalah suatu cara pembayaran barang yang mewajibkan pemasok luar negeri untuk membeli dan/atau memasarkan barang tertentu sebagai bayaran.

Wiranto menuturkan jenis barang yang bakal ditawarkan kepada Korsel dalam skema tersebut beragam, salah satunya alat pertahanan yang diproduksi Indonesia.  Ia juga tak menutup kemungkinan akan menawarkan pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam skema imbal beli untuk jet tempur tersebut.

Wiranto memprediksi pesawat CN-235 akan disetujui karena Korsel pun merupakan salah satu negara yang menggunakan pesawat hasil kerjasama PT DI dengan Construcciones Aeronáuticas SA (CASA).

Skema imbal balik juga dilakukan Indonesia saat membeli 11 jet tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-35 yang disepakati pada 2017 silam.

Wiranto menerangkan negosiasi pembelian jet tempur Korsel itu masih berlangsung hingga saat ini karena menyangkut banyak hal juga.

“Jadi ya kita ingin supaya proses negosiasi ini bisa berjalan luwes dengan tetep mengedepankan nilai-nilai persahabatan. Tapi juga jangan sampai Indonesia juga yang ingin menghemat APBN kemudian terdesak untuk terus mengucurkan dana-dana yang cukup besar,” ujarnya sebagaimana dikutip CNN.

Sebelumnya, Indonesia dan Korea Selatan sepakat memulai fase kedua pengerjaan KFX/IFX, yakni pembuatan prototipe pesawat. Pada fase itu, kedua negara sepakat berbagi biaya untuk penggarapan fase kedua KFX/IFX.

Sebanyak 20 persen pembiayaan ditanggung pemerintah Indonesia yakni Rp18 triliun atau 1,65 triliun Won (US$1,3 miliar). Sementara 80 persen sisanya ditanggung pemerintah Korsel. Total dana yang dikeluarkan kedua negara untuk penggarapan fase kedua ini sebanyak 8,6 triliun Won. KFX/IFX dirancang menjadi pesawat tempur generasi 4,5 yang hanya satu tingkat di bawah jet tempur siluman generasi lima.