Amerika Serikat secara resmi mengatakan telah mengeluarkan Turki dari program pesawat tempur F-35, langkah yang telah lama menjadi ancaman dan diprediksikan setelah Ankara mulai menerima pengiriman sistem pertahanan misil Rusia pekan lalu.
Sistem pertahanan udara S-400 bagian pertama diterbangkan menuju pangkalan udara militer Murted di barat laut Ankara pada Jumat, menyegel kesekapatan Turki dengan Rusia, yang dicegah Washington selama berbulan-bulan.
“Amerika dan mitra F-35 lainnya sepakat dalam keputusan ini untuk menangguhkan Turki dari program tersebut dan mulai memproses secara resmi keluarnya Turki dari program itu,” kata Wakil Menteri Pertahanan Ellen Lord Rabu 17 Juli 2019 sebagaimana dilaporkan Reuters.
Amerika harus mengeluarkan biaya yang lumayan besar terkait dikeluarkannya Turki dari program tersebut untuk mencari pasokan pengganti suku cadang yang dibuat Ankara.
“Amerika Serikat akan menghabiskan antara US$500 hingga US$600 [antara Rp7 triliun hingga Rp8,4 triliun] untuk memindahkan rantai pasokan jet tempur akibat pemutusan Turki,” kata dia.
Dana yang dikeluarkan ini baru sebagian karena Amerika kemungkinan juga harus mengembalikan dana yang telah dikeluarkan Turki untuk bersama-sama membangun jet tempur generasi kelima tersebut. Turki telah menginvestasikan US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp17 triliun dalam program tersebut sejak 2002, dan berencana membeli 100 pesawat.
Pada Maret 2019 Reuters mengutip sumber pejabat Amerika mengatakan ada sekitar 800 bagian jet tempur yang dibuat Turki dan di antaranya merupakan sumber tunggal.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada April 2019 di sebuah pameran industri pertahanan bahwa sebuah proyek multinasional tentang pengembangan F-35 Lightning II akan runtuh tanpa Turki mengambil bagian di dalamnya.
“Ketika kami merasakan perlunya sistem pertahanan rudal, kami berpaling ke sekutu, tetapi tidak mendapat tanggapan yang diperlukan. Oleh karena itu, kami mencapai kesepakatan dengan Rusia tentang sistem rudal anti-pesawat S-400. Sekarang [sekutu] mencoba mengeluarkan kami dari proyek F-35. Tanpa Turki, proyek ini akan mengalami kerusakan besar, ” kata Erdogan.
Digunakan NATO dan sekutu Amerika lainnya, pesawat tempur F-35 merupakan pesawat tempur tercanggih di dunia. Washington khawatir bahwa pengerahan S-400 dengan F-35 akan memungkinkan Rusia mendapat terlalu banyak informasi dari dalam sistem siluman tersebut.