Pembangunan bomber generasi terbaru Angkatan Udara Amerika Serikat terus bergerak maju. Kontraktor pertahanan Northrop Grumman dilaporkan telah memulai konstruksi pembom pertama yang dikenal sebagai B-21 Raider tersebut.
Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal David Goldfein mengatakan kepada audiensi di Institut Mitchell untuk Studi Aerospace konstruksi B-21 pertama telah dimulai di pabrik Angkatan Udara Northrop 42 pabrik dekat Palmdale, California.
“Kami memantau dengan seksama pembuatan pesawat uji tambahan dan perangkat lunak terkait untuk mendukung penerbangan pertama,” kata Goldfein sebagaimana dilaporkan Warrior Maven dan dikutip Sputnik Rabu 17 Juli 2019.
B-21 akan menggantikan B-2 Spirit yang merupakan bomber siluman pertama, yang diluncurkan pada tahun 1989 dan mulai beroperasi pada tahun 1997. B-21 pada akhirnya juga direncanakan untuk menggantikan B-1.
Raider menampilkan desain sayap terbang seperti pendahulunya sebuah bentuk yang bersama dengan lapisan anti-radar berteknologi tinggi, memberikan pesawat profil rendah diamati radar.
Kemampuan ini penting untuk membantunya menyelinap ke wilayah musuh tanpa terdeteksi untuk mengirimkan senjata konvensional atau nuklir, lalu melarikan diri lagi tanpa cedera dan bahkan mungkin tidak diketahui. Satu unit pesawat diperkirakan akan seharga sekitar US$ 656 juta atau sekitar Rp9 triliun.
B-21 pertama diharapkan untuk beroperasi pada tahun 2025, meskipun Angkatan Udara Amerika akan terus mengoperasikan 20 B-2 hingga 2032. Angkatan Udara berencana untuk memperoleh hingga 100 B-21.
B-21 akan menjadi dilengkapi rudal jelajah Long Range Stand Off (LRSO) yang mampu membawa senjata nuklir. “LRSO akan memberikan pengganda kekuatan yang murah untuk pembom nuklir kita,” kata Goldfein. “Sesuai jadwal rudal ini akan mencapai kemampuan operasi awal pada 2030.”