Angkatan Udara India Siap Bertempur Habis-Habisan di Semua Spektrum
Su-30MKI India/PTI

Angkatan Udara India Siap Bertempur Habis-Habisan di Semua Spektrum

Kepala Staf Angkatan Udara India Marshal Birendra Singh Dhanoa menekankan bahwa pertempuran udara di Kashmir pada 27 Februari 2019 lalu menggambarkan kemampuan peperangan yang berpusat pada jaringan. Pertempuran ini juga menunjukkan Angkatan Udara India siap untuk berperang habis-habisan melawan musuh.

“IAF [Angkatan Udara India] siap untuk berperang di seluruh spektrum perang, baik itu perang habis-habisan, pertempuran kecil seperti konflik Kargil atau pembalasan terhadap serangan teroris,” kata Dhanoa sebagaimana dilaporkan Sputnik Rabu 17 Juli 2019.

Dia juga menekankan bahwa Perang Kargil telah mengubah kemampuan IAF untuk melawan segala jenis ancaman udara dalam domain konvensional dan sub-konvensional.

Pada 27 Februari, India dan Pakistan terlibat dalam bentrokan udara langsung pertama mereka dalam beberapa dasawarsa setelah New Delhi melakukan serangan udara untuk menghancurkan bangunan yang diduga sebagai infrastruktur teroris  di wilayah Balakot jauh di dalam Pakistan.

Dalam bentrokan tersebut Angkatan Udara India kehilangan sebuah MiG-21 yang ditembak jatuh jet tempur Pakistan. Sementar India mengklaim telah menembak jatuh F-16 Pakistan, namun hingga saat ini tidak ada bukti fisik yang bisa ditunjukkan. Pakistan membantah telah mengerahkan jet tempur buatan Amerika itu dalam pertempuran.

Dhanoa mengatakan bahwa serangan udara Balakot telah membuktikan kemampuan untuk melakukan pemboman presisi yang sebelumnya hanya ada di dilakukan oleh Mirage-2000 selama Kargil, tetapi sekarang tersedia di pesawat Su-30, Jaguar, MiG-29, dan MiG-27 yang ditingkatkan.

Awal tahun ini, Dhanoa mengatakan bahwa induksi sistem pertahanan rudal udara S-400 dan jet tempur Rafale akan lebih meningkatkan kemampuan India.

Rusia berharap menerima pembayaran di muka untuk sistem pertahanan udara S-400 dari India pada akhir 2019 sehingga pengiriman dapat dimulai pada 2020 dan diselesaikan pada 2025. India menandatangani kesepakatan US$ 5,43 miliar dengan Rusia pada Oktober 2018 untuk membeli lima unit sistem rudal pertahanan udara S-400.