Joaquín Archivaldo Guzmán Loera, raja obat bius terkenal yang dikenal sebagai “El Chapo,” dan gembong yang tak tersentuh dengan menjalankan kelompok penyelundupan narkotika terbesar di dunia, Rabu 17 Juli 2019 dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Sebelum hukuman dijatuhkan, Guzmán yang berusia 62 tahun menoleh untuk melihat keluarganya di ruang sidang yang penuh sesak, memberi hormat kepada mereka, mengetuk dadanya, dan kemudian dengan marah mencela pengadilan.
“Ketika diekstradisi, saya berharap untuk mendapatkan pengadilan yang adil di mana keadilan itu buta dan ketenaran saya tidak akan menjadi faktor, tetapi apa yang terjadi sebenarnya adalah kebalikannya,” katanya sebelum hukuman dijatuhkan.
“Pemerintah Amerika Serikat akan mengirim saya ke penjara di mana nama saya tidak akan pernah terdengar lagi. Saya akan mengambil kesempatan ini untuk mengatakan tidak ada keadilan di sini. ”
Berbicara melalui seorang penerjemah dan membaca dari pernyataan yang dipersiapkan, Guzmán mengatakan syarat-syarat keras dalam kurungannya adalah “penyiksaan psikologis, emosional, mental, 24 jam sehari.”
Guzmán, yang secara pribadi memerintahkan orang untuk disiksa dan dibunuh ketika dia mengawasi Sinaloa Cartel yang haus darah, mengatakan kondisi penjara menunjukkan “kurangnya rasa hormat terhadap martabat manusia,” dan menyalahkan hakim atas hukumannya. “Amerika tidak lebih baik dari negara korup lainnya,” kata Guzmán sebagaimana dilaporkan Washington Post.
Hakim Pengadilan Negeri A. Brian Cogan mengatakan undang-undang tidak memberinya keleluasaan untuk menjatuhkan hukuman yang lebih ringan. “Kejahatan luar biasa sangat parah,” kata Cogan.
Guzmán dinyatakan bersalah pada Februari setelah persidangan tiga bulan yang merinci tindakannya yang kejam ke kekuasaan di Meksiko, di mana Kartel Sinaloa memindahkan heroin, kokain, metamfetamin, dan ganja bernilai miliaran dolar dari Meksiko ke Amerika Serikat.
Saksi-saksi di persidangan juga menggambarkan suap jutaan dolar dibayarkan kepada pejabat senior Meksiko untuk menjaga kartel tetap berjalan.
Jaksa penuntut menunjukkan banyak bukti selama persidangan – termasuk 1 juta pesan yang dicegat antara anggota kartel yang diduga dan kesaksian dari 14 saksi yang bekerja sama – merinci pembunuhan yang mengerikan di samping penyelundupan.
Persidangan menawarkan wawasan yang jelas tentang “kekuatan brutal dan intimidasi kartel,” jangkauannya dan keuntungan yang diperolehnya. Lebih dari 25 tahun, Guzmán mendapatkan lebih dari US$ 14 miliar dan menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menghindari penegakan hukum.
Setelah hukuman dijatuhkan, Richard P. Donoghue, pengacara Amerika untuk Distrik Timur New York, menyatakan bahwa “rezim berdarah” Guzman telah berakhir. “Dan mitos bahwa dia tidak bisa dibawa ke pengadilan telah dibantah,” kata Donoghue.
Setelah dijatuhi hukuman, ia diperkirakan akan dikirim ke fasilitas federal di Florence, Colorado, sebuah penjara dengan keamanan maksimum.
Guzman pertama kali ditangkap di Guatemala pada tahun 1993 dan kemudian diekstradisi untuk menjalani hukuman 20 tahun di Meksiko. Namun, ia melarikan diri pada tahun 2001 setelah bersembunyi di gerobak cucian.
El Chapo kemudian ditangkap kembali di Sinaloa pada 2014 tetapi sekali lagi berhasil melarikan diri pada tahun berikutnya. Dia akhirnya dipenjara pada tahun 2016 dan kemudian diekstradisi ke Amerika.
Menurut laporan media, Guzman memberikan lokasi keberadaannya sendiri dengan mengatur pertemuan dengan aktor Amerika Sean Penn dan aktris Meksiko Kate del Castillo, ketika raja narkoba ingin melihat film Hollywood tentang hidupnya.
Baca juga:
