Rusia Juluki S-350 Vitays Sebagai Pembunuh Rudal Jelajah
S-350

Rusia Juluki S-350 Vitays Sebagai Pembunuh Rudal Jelajah

Rusia mengklaim S-350 Vitayz yang akan segera diadopsi pasukan rudal Rusia sebagai sistem pertahanan yang mumpuni. Bahkan Wakil Komandan Pasukan Pertahanan Udara Rusia Kolonel Yuri Muravkin menjulukinya sebagai ‘pembunuh rudal jelajah’.

Kepada surat kabar Kementerian Pertahanan, Krasnaya Zvezda, Muravkin mengatakan sistem S-350 Vityaz akan menggantikan sistem jarak menengah S-300PS yang saat ini digunakan Pasukan pertahanan udara Rusia.

Kolonel Muravkin mengatakan bahwa satu transporter erector launcher (TEL) S-350  dipersenjatai dengan rudal tiga kali lebih banyak daripada  satu TEL S-300 atau S-400 . Selain itu S-350 mampu memukul mundur serangan simultan dari segala arah.

“S-350 Vintaz adalah pembunuh rudal jelajah,” katanya kepada Krasnaya Zvezda dan dikutip Jane Senin 15 Juli 2019.

Kolonel itu juga menyatakan bahwa kemampuan S-350 menjadikannya prioritas untuk melengkapi unit-unit pertahanan udara yang ditempatkan di perbatasan dan pesisir dan sebuah resimen akan dilatih untuk mengoperasikan sistem tersebut pada tahun 2020.

Kolonel Muravkin mengklaim bahwa sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir-S telah digunakan untuk menangani secara efektif roket Grad yang ditembakkan oleh multiple rocket launcher system BM-21, kendaraan udara tak berawak kecil, dan quadcopter dalam satu setengah tahun terakhir dan telah mampu membalas rudal udara dan pesawat terbang untuk waktu yang lama.

Kolonel itu menambahkan bahwa Pantsir-SM yang baru-baru ini diluncurkan akan melawan ancaman di masa depan seperti rudal hipersonik dan gerombolan UAV dan menekankan bahwa selain radar baru, kekuatan pemrosesan yang lebih besar, dan rudal dengan kecepatan tinggi, jangkauan, dan muatan yang lebih besar, Pantsir-SM akan menggunakan kecerdasan buatan.

Kolonel Muravkin juga menyatakan bahwa karena proliferasi precision-guided munitions PGM), fokusnya bergeser dari area ke pertahanan udara dengan sistem Pantsir, sementara sistem S-400 SAM akan menangani pesawat sebelum meluncurkan PGM.