Rusia dan India telah menyusun mekanisme baru yang akan memungkinkan pembayaran kesepakatan pertahanan multi-miliar dolar dilakukan dengan menggunakan mata uang nasional mereka sendiri.
Mengutip sumber Rusia dan dua sumber India yang akrab dengan masalah ini Bloomberg sebagaimana dikutip Sputnik Senin 15 Juli 2019 melaporkan pembayaran dalam rubel dan rupee dirancang khusus untuk memungkinkan Moskow dan Delhi mengimbangi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), sebuah langkah legislatif Amerika 2017.
Sumber-sumber itu mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengaturan baru itu akan memfasilitasi pembelian empat fregat rudal berpandu kelas Talwar Rusia oleh India, bernilai sekitar US$ 2 miliar. Akhir tahun lalu, komite keamanan India menyetujui pengadaan fregat, dengan dua di antaranya akan dibeli langsung dari Rusia dengan harga sekitar US$ 950 juta, dan dua lagi akan dibangun di India di bawah kesepakatan terpisah.
Oktober lalu, Rusia dan India menandatangani kontrak senilai setara dengan $ 5,43 miliar, dengan kesepakatan yang dilaporkan ditulis dalam rubel. India berharap untuk mulai menerima S-400-nya pada akhir 2020. Pada November, media melaporkan bahwa India juga berharap untuk membayar sistem MANPADS Igla-S, senilai sekitar $ 1,5 miliar, dalam rupee. Seperti kesepakatan fregat, Delhi bernegosiasi untuk memungkinkan beberapa sistem ini dibangun di India sebagai bagian dari pengaturan transfer teknologi.
Amerika telah memperingatkan bahwa India mungkin akan diberi sanksi CAATSA atas kesepakatan pembelian persenjataan Delhi dengan Rusia. Bersama dengan India, Washington telah berulang kali mengancam Turki atas keputusannya untuk membeli S-400 Rusia, dengan mengatakan kesepakatan senjata senilai US$ 2,5 miliar dapat mengakibatkan sanksi, atau membatalkan kesepakatan F-35.
Belum lama ini Departemen Keuangan Amerika memberikan sanksi pada entitas China atas pembelian S-400 dan pesawat-pesawat tempur Rusia. Namun kedua negara tetap melanjutkan kerja sama pertahanan meskipun ada sanksi.
Rusia dan India adalah mitra pertahanan utama, dengan 58 persen impor senjata India antara 2014 dan 2018 bersumber di Rusia, dan ikatan pertahanan negara-negara itu akan kembali ke zaman Soviet, ketika perjanjian yang sama ditandatangani dalam rubel dan rupee.
Militer India sangat bergantung pada helikopter Rusia, tank, senapan serbu, kapal selam, dan sistem lainnya.