Satu-satunya konflik besar selama jeda antara dua Perang Dunia adalah Perang Saudara Spanyol. Memang di banyak negara Asia perang kemerdekaan terus berkecamuk di sejumlah negara, tetapi tidak ada yang mencapai tingkat hebat seperti perang saudara ini.
Perang ini adalah perang sipil . Salah satu faksi dari kelompok nasionalis dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco melawan partai Republik yang melindungi sayap kiri . Dan seperti kebanyakan perang sipil, negara-negara tetangga menggunakan kesempatan ini untuk campur tangan dengan memasok kekuatan militer.
Uni Soviet muncul dengan menyediakan bantuak bagi Partai Republik dengan mengirim pesawat tempur Polikarpov dan bomber Tupolev SB – 2. Sementara Italia , di bawah Mussolini , mendukung Franco dengan mengirim hampir 19.000 relawan ke Spanyol. Mereka membentuk apa yang dikenal sebagai Legiun Condor .
Para pembom dari Legiun Condor yang juga diisi kekuatan Jerman menyerang kota kecil Guernica di utara Spanyol pada 26 April 1937 menggunakan pesawat Heinkel He- 111. Padahal Guernica tidak memiliki nilai strategis, serangan ini diberi nama sandi Operasi Rugen akhirnya mengubah pandangan dunia tentang potensi pembom.

Selama lebih dari tiga jam pesawat Heinkel He- 111, disertai dengan pemberondongan pesawat tempur menghancurkan kota kecil dengan 45.000 kg bom peledak dan pembakar tinggi.
Sepertiga penduduknya meninggal dunia dan ribuan luka-luka sementara 70% wilayah kota hancur dan terbakar selama tiga hari.
Untuk Jerman serangan ini adalah sukses besar karena bisa menjadi ajang menguji pasukannya. Ini juga merupakan contoh pertama dari taktik Nazi yang kemudian akan dikenal sebagai pemboman karpet. Yakni taktik dengan menebarkan bom secara merata ke sebuah wilayah.
Selain itu, serangan ini membuat banyak negara-negara Eropa lainnya ketakutan kepada Jerman. Pemboman Guernica menjadi subyek dari lukisan Pablo Picasso berjudul antiwar.