Untuk pertama kalinya, Angkatan Udara Jerman mengerahkan pesawat angkut militer empat mesin Airbus A400M Atlas dalam konfigurasi tanker ke Yordania untuk mendukung Operasi “Counter Daesh” (sandi Operasi Jerman melawan ISIS).
Pesawat milik Lufttransportgeschwaders 62 (LTG) dan berbasis di Wunstorf tiba pada 5 Juli 2019 dan menggantikan Airbus A310 yang beroperasi di Pangkalan Udara Muwaffaq Salti di Yordania, di mana empat pesawat Tornado IDS juga dikerahkan. Sejak awal operasi, A310 mengisi bahan bakar lebih dari 5.500 jet Jerman dan sekutu.
Jerman adalah negara pertama yang menggunakan A400M sebagai kapal tanker, sementara Prancis sedang melakukan tes untuk mengesahkan kemampuan pengisian bahan bakarnya dengan Rafale, Mirage 2000 dan helikopter.
Selama misi pengisian bahan bakar di udara, A400M dapat secara bersamaan mengisi dua pesawat menggunakan pod pengisian bahan bakar, seperti yang digunakan oleh KC-130.
Dengan menggunakan tangki tambahan yang dipasang di ruang kargo, pesawat dapat mengirimkan sekitar 40 ton minyak, mengisi bahan bakar hingga sepuluh penerima dalam satu jam.
Sejak Agustus 2018, A400M melakukan misi MEDEVAC selain transportasi penumpang dan material, yang terakhir diterbangkan secara operasional untuk pertama kalinya pada Juli 2018.
Inspektur Jenderal Luftwaffe, Letnan Jenderal Ingo Gerhartz sebagaimana dilaporkan The Aviationist menyebut kemampuan pengisian bahan bakar udara ke udara yang baru ini sebagai “lompatan besar “. Dia menyatakan bahwa A-400M akan dikerahkan “pada awalnya sebagai percobaan selama beberapa minggu ke depan untuk mendapatkan pengalaman berharga. “