Amerika Akui Kehebatan Rudal Hwasong-15 Korea Utara
Rudal Hwasong-15 Korea Utara

Amerika Akui Kehebatan Rudal Hwasong-15 Korea Utara

Amerika Serikat mengakui rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 yang dikembangkan Korea Utara sebagai senjata yang sangat berbahaya. Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan atau United States Forces Korea (USFK) mengkonfirmasi rudal ini dapat menyerang sasaran seluruh daratan Amerika.

USFK dalam Strategic Digest  2019, yang diterbitkan bersama United Nations Command dan Combined Forces Command dan dikutip Jane 11 Juli 2019 menyebutkan senjata yang ditembakkan uji coba oleh Korea Utara pada 29 November 2017, diperkirakan memiliki jangkauan sekitar 12.875 km yang berarti bahwa  mampu menyerang bagian mana pun dari daratan Amerika.

Sebagai perbandingan, dalam Buku Putih Pertahanan 2018, Kementerian Pertahanan Jepang menempatkan jangkauan senjata ini lebih dari 10.000 km.

Saat ICBM diluncurkan dalam uji coba, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyatakan bahwa Hwasong-15 telah mencapai ketinggian 4.475 km dan menerbangkan jarak linier 950 km sebelum turun, menjadikannya rudal balistik dengan potensi untuk rentang terpanjang sejauh ini diuji oleh Pyongyang.

Namun, belum ada informasi yang muncul tentang ukuran muatan yang dibawa Hwasong-15 saat uji coba, yang pada akhirnya akan mempengaruhi jangkauannya.

KCNA menggambarkan Hwasong-15 sebagai ICBM   dengan hulu ledak berat super-besar menawarkan keuntungan lebih besar dalam spesifikasi taktis dan karakteristik teknis daripada Hwasong-14  yang ketika diuji coba pada 28 Juli 2017 mencapai ketinggian yang dilaporkan 3.724,9 km dan terbang dengan jarak linier 998 km sebelum turun.

Sedangkan untuk Hwasong-14, yang pertama kali ditembakkan pada 4 Juli 2017, USFK mengatakan bahwa rudal itu dapat mencapai “sebagian besar” daratan Amerika, mengingat kisaran perkiraannya 6.250 mil. Departemen Pertahanan Jepang  menempatkan jangkauan senjata ini pada “lebih dari 5.500 km”.