Sea-based, X-band Radar (SBX 1), sebuah kapal yang membawa radar raksasa milik Angkatan Laut Amerika Serikat kembali ke pangkalan Pearl Harbor-Hickam Hawai setelah 500 hari berada di laut tanpa berlabuh sekalipun.
Juru bicara Badan Pertahanan Rudal atau Missile Defense Agency Maria Njoku kepada Honolulu Star-Advertiser mengatakan platform senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp28 triliun tersebut kembali di Pearl Harbor untuk pemeliharaan rutin dan peningkatan sistem.
“Personel darat akan melakukan inspeksi dan survei, dan anggota kru akan menerima pelatihan,” katanya sebagaimana dikutip Navy Times 10 Juli 2019.
“Sampai sekarang SBX telah berada di laut selama lebih dari 500 hari tanpa kunjungan ke pelabuhan,” kata Michelle Atkinson, penjabat Direktur Operasi MDA, mengatakan pada konferensi pers Pentagon.
Badan Pertahanan Rudal berencana untuk menjaga radar, yang membawa radar mirip bola golf raksasa, di laut selama lebih dari 300 hari pada tahun fiskal berikutnya yang dimulai 1 Oktober untuk “mengatasi aktivitas uji coba rudal yang berkelanjutan di Korea Utara.”
Badan tersebut juga berencana untuk membuat radar menghabiskan 330 hari di laut setiap tahun antara 2021 dan 2024.
Badan Pertahanan Rudal meyakini ketika SBX 1 merapat untuk perombakan dalam waktu sekitar 2020, hal itu tidak akan memengaruhi kemampuan Amerika untuk mendeteksi ancaman rudal di Pasifik.
Militer juga berencana untuk membangun serangkaian sensor berbasis darat yang juga akan melacak rudal balistik. Ini termasuk dana sebesar US$ 1 miliar untuk membangun Homeland Defense Radar-Hawaii, yang diharapkan akan beroperasi pada 2023.
“Dengan penambahan radar pembeda jarak jauh di Alaska, radar pertahanan tanah air di Hawaii dan radar Pasifik di masa depan, kami akan memiliki arsitektur sensor yang beragam di Pasifik untuk memberikan kemampuan pelacakan rudal yang ditingkatkan dan persisten,” kata mantan Direktur Badan Pertahanan Rudal Letjen Sam Greaves bersaksi pada bulan April.
SBX-1 adalah komponen kunci dari sistem pertahanan rudal balistik Amerika. Radar ini cukup sensitif untuk mendeteksi objek ukuran bola bisbol dari jarak 2.500 mil.