Rusia Pastikan Reaktor Nuklir Kapal Selam Yang Terbakar Aman
Kapal selam yang diduga terbakar

Rusia Pastikan Reaktor Nuklir Kapal Selam Yang Terbakar Aman

Rusia memastikan reaktor nuklir di kapal selam yang terbakar pada 1 Juli 2019 aman. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menambahkan bahwa kapal akan kembali dimasukkan ke dalam layanan setelah perbaikan.

Kementerian Pertahanan mengatakan 14 pelaut tewas karena asap beracun akibat kebakaran yang terjadi Senin 1 Juli 2019. Kejadian ini menjadi kecelakaan terburuk angkatan laut dalam lebih dari satu dekade. Dikatakan beberapa orang selamat dari kobaran api, tetapi tidak ada informasi tentang berapa banyak anggota kru yang diselamatkan.

Kementerian sebagaimana dilaporkan Time Jumat 5 Juli 2019 tidak menyebutkan nama kapal itu, dan Kremlin menolak untuk membocorkan rincian tentang hal itu, mengatakan informasi itu sangat rahasia. Media Rusia melaporkan bahwa itu adalah kapal selam paling rahasia di negara itu yang disebut sebagai Losharik. Kapal nuklir ini mengemban misi khusus di laut sangat dalam.

Menjawab pertanyaan dari Presiden Vladimir Putin tentang kondisi reaktor nuklir, Shoigu mengatakan kapal itu dirancang sehingga reaktornya sepenuhnya terisolasi dan otonom. “Para kru juga telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi reaktor, dan itu sepenuhnya berjalan,” katanya. “Itu memberi kita harapan bahwa kapal itu bisa diperbaiki dengan cepat.”

Shoigu, yang melakukan perjalanan ke pangkalan utama Arktik di Severomorsk Rabu 3 Juli 2019 untuk mengawasi penyelidikan kebakaran dan mengatakan kobaran api meletus di kompartemen baterai kapal dan menyebar lebih jauh.

Dia memuji anggota kru untuk tindakan “heroik” dengan mengatakan mereka yang meninggal mengorbankan hidup mereka untuk menyelamatkan seorang ahli sipil dan kapal.

Harian bisnis Kommersant melaporkan bahwa sebagian besar pelaut sedang beristirahat dan tim beranggotakan lima orang bertugas ketika api meletus. Dikatakan bahwa orang-orang itu tampaknya menghirup asap beracun dari api yang menyebar melalui sistem ventilasi kapal.

Api telah melumpuhkan kapal yang digambarkan oleh pengamat sebagai aset unik dengan kemampuan yang tak tertandingi. Losharik memiliki desain unik dari lambung interiornya, yang dilaporkan terbuat dari bola titanium yang saling berhubungan yang mampu menahan tekanan besar pada kedalaman ekstrem.

Laporan media berspekulasi bahwa ia memiliki cakar, manipulator dan roda bawah untuk berguling-guling di dasar laut mirip dengan kapal selam NR-1 Amerika yang dipensiun pada tahun 2008 setelah hampir 40 tahun pelayanan.

Tetapi tidak seperti NR-1 yang dirancang untuk menyelam hingga 910 meter (3.000 kaki), Losharik dibangun untuk jauh lebih dalam. Beberapa pengamat berspekulasi Losharik bahkan mampu mencapai kedalaman 6.000 meter, tetapi klaim itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Analis mengatakan bahwa salah satu misi yang mungkin bisa mengganggu kabel komunikasi di dasar laut. Misi sensitif semacam itu membutuhkan kru elite yang seluruhnya terdiri dari perwira, kebanyakan dari mereka senior.

Kebakaran mematikan itu merupakan kecelakaan angkatan laut Rusia yang paling serius sejak 2008, ketika 20 anggota awak tewas di kapal selam nuklir Nerpa milik Armada Pasifik setelah sistem pemadam kebakaran aktif secara tidak sengaja.

Bencana kapal selam terburuk Rusia terjadi pada kapal selam nuklir Kursk yang mengalami ledakan dan tenggelam selama manuver angkatan laut di Laut Barents pada 12 Agustus 2000, menewaskan semua awak sebanyak 118  orang.