Rusia secara resmi menangguhkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang federal guna menangguhkan perjanjian nuklir jarak menengah tersebut.
“Menangguhkan Perjanjian [INF] antara Uni Republik Sosialis Soviet dan Amerika Serikat tentang penghapusan rudal jarak menengah dan pendek mereka, yang ditandatangani di Washington pada 8 Desember 1987,” demikian tulis dokumen itu sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 3 Juli 2019.
Dalam perkembangan terpisah pada hari Rabu, Putin berbicara mengenai forum internasional Pengembangan Parliamentarisme, yang diselenggarakan oleh majelis rendah Rusia, di mana ia secara khusus menekankan bahwa keengganan negara-negara tertentu untuk menerima kenyataan multipolaritas dunia telah meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas strategis.
Dia menambahkan bahwa mengingat agenda global yang sulit dan kontroversial, dengan dunia menghadapi berbagai ancaman, komunitas global membutuhkan kerja sama, pertukaran pendapat secara bebas, kepercayaan dan saling pengertian.
Menurutnya, tidak mungkin untuk mengatasi tantangan yang ada, jika negara tidak mengoordinasikan tanggapan melalui diskusi.
“Transformasi [dunia] ke arah multipolaritas sudah jelas. Sementara itu, keengganan keras sejumlah negara untuk menerima kenyataan baru ini mengakibatkan meningkatnya konfrontasi global, hukum internasional diabaikan dan stabilitas strategis dilemahkan. Semua ini menghambat kerja sama”, Putin menunjuk di luar.
Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengisyaratkan kesiapan Moskow untuk menghadapi setiap langkah yang dapat diambil NATO dalam menanggapi penangguhan kepatuhan Rusia terhadap perjanjian tersebut.
Menurutnya, Rusia akan merespons dengan langkah-langkah militer jika keamanannya terancam, menerapkan pendekatan selektif untuk berdialog dengan aliansi.
“Kami akan mempelajari keputusan yang dirumuskan negara-negara anggota NATO dalam beberapa bulan mendatang. Kami siap untuk opsi apa pun. Amerika Serikat dan sekutunya di NATO tentu harus disalahkan atas kemungkinan komplikasi dari situasi militer dan politik di kawasan Atlantik Eropa, karena mereka telah mengejar kebijakan untuk menghancurkan INF, ”kata Ryabkov kepada wartawan.
Pada 2 Februari 2019 Amerika secara resmi menangguhkan kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF atas dugaan pelanggaran oleh Rusia, yang diikuti oleh proses penarikan enam bulan.
Moskow menolak tuduhan itu, bersikeras bahwa Washington-lah yang melanggar perjanjian itu. Pada 4 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit tentang penangguhan partisipasi Rusia dalam Perjanjian INF.