Pentagon: Uji Rudal Tiongkok di Laut China Selatan Mengganggu dan Melanggar Janji

Pentagon: Uji Rudal Tiongkok di Laut China Selatan Mengganggu dan Melanggar Janji

Kementerian Pertahanan Amerika mengatakan peluncuran rudal Tiongkok baru-baru ini di Laut China Selatan sebagai tindakan “mengganggu” dan bertentangan dengan janji China yang tidak akan melakukan militerisasi jalur perairan bersengketa.

Laut China Selatan merupakan biang permasalahan dalam hubungan Amerika Serikat dan China, selain perang dagang, sanksi Amerika dan Taiwan.

Kedua negara kerap saling melemparkan pernyataan pedas pada pada masa lalu atas apa yang menurut Washington merupakan militerisasi Beijing terhadap Laut China Selatan dengan membangun fasilitas militer di pulau dan terumbu karang buatan.

Pejabat Amerika, yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa China melakukan uji coba sejumlah rudal balistik antikapal selama akhir pekan.

“Tentu saja Pentagon mengetahui peluncuran rudal China dari struktur buatan manusia di Laut China Selatan dekat Pulau Spratly,” kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Dave Eastburn Selasa 2 Juli 2019.

“Saya tidak akan berbicara atas nama negara berdaulat di kawasan tersebut, tetapi saya yakin mereka sepakat bahwa perbuatan China bertentangan dengan klaim mereka yang ingin menghadirkan perdamaian di kawasan tersebut. Jelas tindakan seperti ini menjadi pemaksaan yang bertujuan mengintimidasi pengaku (Laut China Selatan) lainnya,” kata Eastburn sebagaimana dilaporkan Reuters.

Dua pejabat Amerika mengatakan kepada NBC News China telah melakukan beberapa uji coba rudal balistik anti-kapal di Laut China Selatan.

Tes pertama dilakukan selama akhir pekan ketika setidaknya satu rudal ditembakkan. Dengan jendela untuk pengujian resmi terbuka hingga 3 Juli.

Para pejabat juga mencatat bahwa kapal militer Amerika di wilayah tersebut tidak dalam bahaya. Namun, salah satu pejabat anonim mengatakan bahwa tes itu “mengkhawatirkan.” Pejabat itu menolak berkomentar tentang apakah rudal anti-kapal yang diuji mewakili kemampuan baru untuk militer China.