Bisa Kehilangan Rp528 Triliun, Jerman akan Pangkas Anggaran Militer

Bisa Kehilangan Rp528 Triliun, Jerman akan Pangkas Anggaran Militer

Anggaran pertahanan Jerman telah menjadi pertikaian dalam hubungan antara Berlin dan Washington karena presiden Amerika telah berulang kali mengkritik sekutunya di seluruh Atlantik karena tidak mencapai target NATO menghabiskan 2% dari PDB untuk angkatan bersenjata. Kini konflik itu akan semakin tinggi mengingat Jerman justru berencana memotong anggaran militernya.

Media Jerman Welt am Sonntag melaporkan Angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, diperkirakan akan kehilangan 33 miliar euro atau sekitar Rp528 triliun dari 2020 hingga 2023. Mengutip “Analisis Kebutuhan Keuangan 2020” Kementerian Pertahanan negara itu.

Pemerintah Jerman baru-baru ini mengeluarkan RUU anggaran untuk tahun berikutnya, yang juga mencakup perencanaan keuangan hingga tahun 2023. Menurut analisis tersebut, militer Jerman akan menerima 44,9 miliar euro pada tahun 2020, tetapi pengeluaran militer diperkirakan akan turun dari 44,1 menjadi 43,9 miliar euro mulai tahun 2021.

Dengan demikian bagian pengeluaran militer dalam produk domestik bruto (PDB) akan turun dari 1,37 persen pada tahun 2020 menjadi 1,24 persen pada tahun 2023 atau bergerak semakin jauh dari target NATO sebesar 2 persen.

Dokumen itu menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan anggaran yang dibutuhkan, rencana pengeluaran saat ini akan kekurangan enam miliar euro. Pada 2021 dan 2022, anggaran masing-masing diperkirakan membutuhkan 10 miliar dan 13 miliar euro. Pada 2023, kekurangan ini dikatakan tumbuh hingga 14 miliar euro.

Dalam laporan ini, analis dari Kementerian Pertahanan menunjukkan bahwa: “Banyak proyek pertahanan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan perencanaan NATO tidak dapat direalisasikan sama sekali atau tidak dapat direalisasikan tepat waktu”.

Rencana anggaran tersebut telah memicu kecaman di Christian Democratic Union (CDU). Kepala komite pertahanan parlementer CDU di parlemen Jerman, Henning Otte, menuduh pemerintah tidak membiayai Bundeswehr. Politisi, yang dikutip oleh media  mencatat bahwa perencanaan keuangan saat ini tidak cukup “untuk menjamin keamanan Jerman”.

Kedutaan Besar Amerika juga tidak tinggal diam dengan rencana tersebut. “Pemerintah Federal secara eksplisit telah berkomitmen pada sekutu NATO untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi dua persen dari PDB pada 2024 – dan tidak bergerak lebih jauh dari tujuan itu,” kata juru bicara kedutaan besar Amerika Joseph Giordono-Scholz, seraya mencatat bahwa sekutu mengandalkan “janji Jerman” .

Presiden Donald Trump berpendapat bahwa Amerika menanggung beban terbesar dalam aliansi, sementara yang lain kinerjanya kurang dan menghabiskan kurang dari sasaran sukarela dari PDB 2% yang ditetapkan pada tahun 2014.