Tabrakan di Ketinggian 3.000 Meter, Jerman Rilis Rincian Kecelakaan Dua Jet Tempur Typhoon

Tabrakan di Ketinggian 3.000 Meter, Jerman Rilis Rincian Kecelakaan Dua Jet Tempur Typhoon

Angkatan udara Jerman (Luftwaffe) telah mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang tabrakan fatal antara dua pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang terjadi di dekat Rostock pada 24 Juni 2019 lalu.

Luftwaffe menjelaskan sepasang jet tempur itu adalah bagian dari tiga Eurofighters yang mempraktikkan misi tempur udara di ketinggian di atas 9.800 kaki atau hampir 3.000 meter.

Selama latihan ini, dua jet tempur yang bertabrakan bertugas mencegat lawan yang diwakili oleh pesawat ketiga  dan mencoba masuk ke posisi untuk menyerang.

Luftwaffe mengatakan pesawat terus-menerus mengubah posisi di ruang terbatas dengan kecepatan tinggi selama latihan ini, dan mengoperasikan misi sebagai penerbangan visual.

“Kondisi meteorologi untuk latihan itu baik, dengan sedikit awan dan langit yang cerah,” kata Luftwaffe dikutip Flightglobal. Tetapi dua pesawat bertabrakan selama latihan dan jatuh di danau daerah distrik Muritz di timur laut Jerman.

Salah satu pilot berhasil mengkatifkan kursi pelontar dan selamat dengan cedera ringan, tetapi pilot lainnya terbunuh.

Pilot ketiga melaporkan kecelakaan itu dan mendarat dengan selamat di pangkalan formasi di bandara Rostock. Ketiga Eurofighters adalah bagian dari Skuadron 73 Luftwaffe.

Luftwaffe mengatakan meski sebagian besar pelatihan penerbangannya dapat diselesaikan dalam simulator, melatih keterampilan tempur udara di bawah kondisi nyata memberikan pengalaman yang sangat diperlukan untuk pilot.

“Untuk menjadi terbiasa dengan ketegangan fisik yang tinggi selama manuver, pengaruh seperti panas, sinar matahari langsung, kecepatan dan kekuatan g  harus mendapat pengalaman nyata,” kata Luftwaffe.

Dua Eurofighter yang terlibat dalam kecelakaan itu dikirim pada 2010, dan masing-masing mencatat waktu penerbangan sekitar 1.000 jam, kata Luftwaffe. Investigasi oleh Bundeswehr sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.

Kecelakaan itu merupakan kehilangan pertama Eurofighter bagi Bundeswehr sejak diperkenalkannya tipe tersebut pada tahun 2004.

Pada tahun 2014, Eurofighter angkatan udara Jerman terlibat dalam tabrakan di udara dengan Bombardier Learjet 35A selama penerbangan pelatihan untuk kedua pesawat.

Eurofighter telah mencegat Learjet dan berusaha untuk mengawalnya ke pangkalan udara sebagai bagian dari latihan pelatihan peringatan reaksi cepat, ketika kedua pesawat bertabrakan. Learjet jatuh – menewaskan kedua penumpang – sementara pilot Eurofighter mendarat dengan selamat.