Washington telah meningkatkan tekanannya pada Berlin dengan tujuan memperluas misi anti-terorisnya di Suriah. Majalah Spiegel melaporkan para pejabat Amerika menginginkan militer Jerman untuk melanjutkan misi mereka di Suriah, serta mengerahkan pasukan di darat.
Jika pemerintah Jerman mengejar langkah tersebut, maka bisa menempatkan koalisi pemerintahan pada jalur tabrakan dengan Partai Demokrat Sosial, yang ingin negara mereka menarik pasukan keluar dari Suriah.
Jerman saat ini mengoperasikan pesawat pengintai dan tanker di Suriah, sebagai bagian dari koalisi pimpinan Amerika melawan ISIS.
Spiegel sebagaimana dikutip Sputni 29 Juni 2019 melaporkan mandat yang disetujui parlemen berakhir pada bulan Oktober, tetapi Amerika Serikat, menurut Spiegel, menginginkan jawaban cepat dari Jerman tentang apakah ia akan memperluas penempatannya.
Lebih jauh, Amerika, menginginkan Berlin untuk mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yakni menempatkan pasukan darat di Suriah.
Masalah ini dilaporkan muncul selama pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels minggu ini.
Seorang juru bicara kedutaan besar Amerika di Jerman telah mengkonfirmasi laporan itu degan mengatakan bahwa para diplomat telah melakukan “penyelidikan konkret dan sekarang dengan penuh semangat menunggu reaksi Jerman.”
Tuntutan Amerika ditentang oleh Partai Sosial Demokrat, anggota koalisi yang berkuasa, yang menginginkan pemerintah untuk mengakhiri keterlibatannya di Suriah tahun ini.
Tetapi Amerika bertekad untuk mempertahankan Jerman dalam koalisi meskipun ada perbedaan internal. Karena ISIS sebagian besar dikalahkan, Washington dilaporkan mendesak Berlin untuk mendukung zona penyangga yang diusulkan di perbatasan Suriah-Turki sepanjang 460 kilometer.
Ahli strategi Amerika menyampaikan tuntutan mereka bulan lalu dalam sebuah surat kepada Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, tetapi sejauh ini belum menerima jawaban – dan ini dianggap telah membuat Amerika frustrasi.
Dipahami bahwa von der Leyen dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas mendukung gagasan perpanjangan misi Bundeswehr, tetapi telah menunda jawaban mereka karena dapat memicu kontroversi di dalam koalisi pemerintahan. Inilah sebabnya mereka dilaporkan memutuskan untuk tidak membahas masalah ini sampai setelah liburan musim panas.
Pada Desember 2018, Trump menyatakan bahwa ISIS telah dikalahkan dan mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah.
Namun, Amerika kemudian mengatakan akan meninggalkan kontingen berkekuatan 200 orang di Suriah, yang akan berpatroli di zona penyangga yang diusulkan di dekat perbatasan dengan Turki. Washington dan Ankara sepakat bahwa zona selebar 30 kilometer akan dibuat untuk memisahkan milisi Kurdi dan pasukan Turki.