Jika Perang dengan Iran, Prancis Ingatkan Amerika Tak Seret NATO

Jika Perang dengan Iran, Prancis Ingatkan Amerika Tak Seret NATO

Prancis telah meminta Amerika untuk tidak menyeret aliansi NATO ke dalam operasi militer yang mungkin akan digelar di Teluk Persia.

Menurut para diplomat yang dikutip Reuters, para pejabat Prancis membuat pernyataan selama pertemuan tertutup dengan Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper pada Kamis 27 Juni 2019. Perwakilan Jerman bergabung dengan Prancis dalam menyerukan agar perjanjian nuklir Iran 2015 ditegakkan, dan tidak ‘membahayakan’.

Esper, katanya, mengatakan kepada sekutu NATO bahwa Amerika tidak mencari konflik dengan Teheran, tetapi akan ‘tidak mentolerir’ insiden lebih lanjut setelah penembakan pesawat tak berawak mereka senilai US$ 130 juta oleh rudal Iran pekan lalu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengkonfirmasi bahwa Amerika ‘dengan jelas menyampaikan’ kepada sekutunya bahwa mereka tidak ingin melihat perang pecah dengan Iran.

Para menteri pertahanan aliansi mengadakan pertemuan hari kedua di markas besar aliansi di Brussels pada Kamis, dengan pembicaraan membahas berbagai masalah termasuk Iran, pembubaran Perjanjian Nuklir Jangka Menengah, pembelian sistem pertahanan udara Rusia  oleh Turki, dan berbagai masalah penting lain.

Ketegangan yang berlangsung lama antara Teheran dan Washington meningkat tajam pada 20 Juni setelah pertahanan udara Iran menembak jatuh pesawat tanpa awak MQ-4 Triton Amerika yang menurut Iran beroperasi di wilayah udaranya.

Washington menyatakan bahwa drone itu terbang di atas perairan internasional di Selat Hormuz, dan menyebut insiden itu sebagai provokasi. Setelah jatuhnya pesawat tak berawak, Presiden Trump mengatakan membuat keputusan untuk melakukan serangan udara terhadap beberapa sasaran Iran sebelum mundur pada menit terakhir.