4 Pertanyaan Tentang Senjata Nuklir dan Program Pengayaan Uranium Iran
Fasilitas nuklir Iran

4 Pertanyaan Tentang Senjata Nuklir dan Program Pengayaan Uranium Iran

Fasilitas Nuklir Iran

Seberapa baik Iran dalam memperkaya uranium?

Penelitian Iran tentang pengayaan uranium telah berjalan dengan baik, tetapi sekarang para ahli umumnya percaya bahwa jika keluar dari kesepakatan nuklir, mereka bisa membuat uranium yang sangat diperkaya untuk senjata nuklir.

Upaya-upaya ini dimulai pada akhir 1980-an, ketika Iran terlibat dalam perang berdarah dengan Irak. Sentrifugal dan desain pertama disediakan oleh Abdul Qadeer Khan, seorang ilmuwan nuklir Pakistan yang mengelola jaringan pasar gelap untuk teknologi nuklir dari tahun 1970 hingga awal 2000-an. Mesin-mesin ini berkualitas buruk, sering model bekas dan sering rusak.  Ditambah Amerika Serikat dan Israel dilaporkan melakukan operasi spionase, termasuk serangan siber, untuk menonaktifkan kemampuan pengayaan Iran.

Iran terus memiliki masalah teknis dalam memproduksi sentrifugal yang lebih maju. Meskipun demikian, mereka meningkatkan kinerja di tahun-tahun menjelang kesepakatan 2015 yang banyak pengamat percaya Iran bisa menghasilkan bahan yang cukup untuk program senjata nuklir. Kesepakatan perjanjian 2015 menetapkan batas pada kegiatan penelitian dan pengembangan Iran untuk membatasi kemajuan lebih lanjut.

Bagaimana kesepakatan nuklir membatasi kegiatan Iran?

Perjanjian tersebut membatasi berapa banyak uranium yang dapat diperkaya Iran dan pada tingkat apa. Ini juga menentukan berapa banyak uranium yang diperkaya yang dapat ditimbun Iran, berapa banyak dan jenis sentrifugal apa yang dapat digunakan, dan jenis penelitian dan kegiatan pengembangan apa yang dapat dilakukan.

Semua batas ini dirancang untuk mencegah ilmuwan Iran mengumpulkan uranium yang sangat diperkaya untuk senjata nuklir yakni sekitar 10 hingga 30 kilogram dalam waktu kurang dari setahun. Penundaan itu dianggap cukup lama untuk memberi masyarakat internasional waktu untuk merespons jika Iran memutuskan untuk menggunakan nuklir.

Perjanjian tersebut juga membatasi penelitian pemisahan plutonium Iran, dan mengharuskannya untuk menerima inspeksi Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan bahwa ia tidak menggunakan kegiatan nuklir damai sebagai kedok untuk memproduksi senjata.

Jika Iran tidak keluar dari perjanjian, pembatasan kegiatan pengayaannya dijadwalkan akan mulai berkurang pada 2026 dan sebagian besar berakhir pada 2031, meskipun pemantauan internasional akan berlanjut setelah itu.