Iran ke Amerika: Betul Khawatir Nasib 150 Nyawa? Lalu Berapa Banyak Yang Sudah Kalian Bunuh?
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif /Axios

Iran ke Amerika: Betul Khawatir Nasib 150 Nyawa? Lalu Berapa Banyak Yang Sudah Kalian Bunuh?

Iran menegaskan tidak akan pernah mengembangkan senjata nuklir dan juga tidak menginginkan perang melawan Amerika. Negara ini juga meragukan alasan Presiden Donald Trump membatalkan serangan ke Iran beberapa waktu lalu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, seperti dilaporkan oleh kantor berita IRIB Selasa 25 Juni 2019 mengingatkan soal penggunaan senjata nuklir pada masa lalu oleh Amerika Serikat serta komentar baru-baru ini, yang dikeluarkan Presiden Donald Trump bahwa ia telah mengurungkan serangan militer ke Iran karena khawatir serangan itu akan menewaskan 150 orang.

“Betul itu, khawatir soal nasib 150 orang? Lalu, berapa banyak orang yang sudah kalian bunuh dengan sebuah senjata nuklir? Berapa generasi yang kalian musnahkan dengan senjata-senjata seperti ini?” kata Zarif mempertanyakan tindakan Amerika. “Justru kita, yang karena alasan agama, tidak pernah akan mengembangkan senjata nuklir,” tegasnya.

Sementara itu Presiden Iran Hassan Rouhani kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon mengatakan tidak ingin perang dengan negara manapun termasuk Amerika.

Namun, jika Amerika melanggar lagi wilayah Iran seperti dalam kasus pesawat tanpa awak pekan lalu, Amerika Serikat akan berhadapan dengan Iran.

“Kalau Amerika ingin melanggar wilayah perairan atau udara Iran lagi, angkatan bersenjata Iran punya tugas untuk menghadapi mereka dan bentrokan akan terjadi,” kata Rouhani pada  seperti dilaporkan Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) Selasa.

Rouhani juga mengatakan kepada Macron bahwa Iran tidak akan merundingkan kembali kesepakatan nuklir tahun tahun 2015,