Iran ke Amerika: Lindungi Pasukanmu!
Garda Revolusi Iran

Iran ke Amerika: Lindungi Pasukanmu!

Perang ancaman terus terjadi antar Iran dan Amerika di tengah tensi tinggi yang menyelimuti hubungan kedua negara tersebut.

Setelah penasihat keamanan Amerika John Bolton mengingatkan agar Iran tidak menganggap Amerika lemah dan rencana serangan tetap ada, kini giliran seorang komandan tinggi militer Iran juga mengeluarkan pernyataan pedas.

Komandan senior militer Iran Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid memperingatkan Amerika Serikat bahwa setiap langkah yang tidak bertanggung jawab dapat membahayakan nyawa pasukan Amerika dan bahwa setiap konflik di wilayah itu dapat menyebar tanpa terkendali.

“Jika konflik pecah di kawasan itu, tidak ada negara yang dapat mengelola ruang lingkup dan waktunya. Pemerintah Amerika harus bertindak secara bertanggung jawab untuk melindungi kehidupan pasukan Amerika dengan menghindari pelanggaran di wilayah itu,” katanya berbicara kepada Garda Revolusi Iran Minggu 23 Juni 2019 dan dilaporkan Fars News.

Dia menambahkan bahwa meski Iran tidak mencari perang dengan negara mana pun, termasuk Amerika Serikat, mereka akan “dengan kuat membela kepentingan bangsa Iran yang mulia terhadap segala ancaman dan agresi”.

Komentar Rashid menggemakan pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi yang mengatakan pada hari Sabtu 22 Juni 2019 bahwa negara itu akan mempertahankan perbatasannya terlepas dari keputusan apa pun yang mungkin diambil Washington sehubungan dengan Teheran.

“Kami siap untuk melawan segala ancaman terhadap integritas Republik Islam Iran. Keputusan kami tidak bergantung pada keputusan mereka dan kami akan melawan setiap agresi apakah itu berbaur dengan ancaman atau tidak”, kata Mousavi, seperti dikutip Sputnik.

Pernyataan pejabat Iran tersebut mengikuti keputusan terakhir Presiden Amerika Donald Trump untuk tidak melanjutkan serangan militer terhadap tiga sasaran di Iran sebagai tanggapan atas jatuhnya pesawat tak berawak mata-mata Amerika oleh Iran pada 20 Juni.

Meskipun sebelumnya dia menyebut penembakan itu sebagai “kesalahan yang sangat besar” Iran, dia mengakui bahwa kehilangan sekitar 150 orang dalam serangan potensial tidak sebanding dengan hilangnya pesawat tanpa awak. Namun Trump kemudian mengatakan pembatalan serangan tidak berarti serangan tidak akan dilakukan.