​​Perang Cyber Amerika-Iran Meningkat Tajam
Ilustrasi

​​Perang Cyber Amerika-Iran Meningkat Tajam

Iran dan Amerika telah terlibat dalam perang cyber di tengah ketegangan yang terjadi di antara kedua negara tersebut.

CBS mengutip dua cybersecurity yang berbasis di California melaporkan bahwa Iran telah meningkatkan aktivitas serangan sibernya yang menargetkan badan-badan pemerintah Amerika, industri minyak dan gas dan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Menurut dua perusahaan, CrowdStrike dan FireEye, Iran meluncurkan gelombang email phishing pada target di Amerika dalam beberapa pekan terakhir. Tidak diungkapkan apakah ada serangan yang membuahkan hasil.

Amerika juga dilaporkan telah meluncurkan serangan cyber terhadap Iran pada hari Sabtu 22 Juni 2019, sebagai tindakan pembalasan atas pesawat tak berawak Amerika yang ditembak jatuh Teheran.

Presiden Amerika Donald Trump membuat keputusan untuk menunda serangan militer pada fasilitas Iran, sementara laporan Jumat menunjukkan Komando Cyber ​​Amerika memprakarsai serangan cyber skala besar pada kelompok intelijen cyber Iran yang dirahasiakan.

The Washington Post mengutip sumber yang tidak diungkapkan melaporkan Sabtu, bahwa Trump mengizinkan serangan cyber terhadap sistem komando dan kontrol militer Iran yang digunakan untuk meluncurkan rudal yang menjatuhkan drone.

Laporan itu mengatakan operasi cyber “melumpuhkan” komando militer Iran tanpa kehilangan nyawa. Dikatakan sebagai operasi cyber ofensif pertama yang dilakukan oleh Komando Cyber ​​setelah presiden memberikannya kekuatan baru pada awal Mei. Pejabat Teheran belum mengomentari dugaan serangan itu.

Menurut CBS, Amerika dan Iran memiliki sejarah panjang cyber-standoff. Pada 2010, Iran terkena virus Stuxnet, yang mengganggu sentrifugal pengayaan uranium Iran. Virus ini secara luas diyakini sebagai cyberweapon Amerika/ Israel.

Para pakar cyber yang dikutip oleh CBS mengatakan serangan cyber Iran di Amerika surut setelah Presiden Barack Obama menandatangani perjanjian nuklir Iran 2015. Setelah Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan itu, Teheran meningkatkan serangannya lagi.