Garda Revolusi Iran mengaku menembak jatuh drone pengintai Amerika Serikat RQ-4 Global Hawk di Provinsi Hormozgan, di bagian selatan negara itu.
“Pesawat nirawak itu ditembak jatuh saat menerobos wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di bagian selatan,” tulis situs IRGC.
Sistem pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk mampu terbang di ketinggian selama lebih dari 30 jam, dengan menangkap gambar beresolusi tinggi dari area daratan yang lebih luas di segala jenis cuaca, menurut produsen Northrop Grumman di situs miliknya.
Militer Amerika Serikat pada Kamis mengonfirmasi satu drone ditembak jatuh tapi mengatakan peristiwa itu terjadi di wilayah udara internasional, sehingga menantang keterangan Iran bahwa pesawat Amerika tersebut terbang di wilayah Iran.
“Laporan Iran bahwa pesawat itu terbang di wilayah udara Iran palsu,” kata Kapten Angkatan Laut Bill Urban, Juru Bicara Komando Sentral Militer Amerika .
“Ini adalah serangan provokasi terhadap aset pengawas AS di wilayah udara internasional,” kata Urban, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Ia mengatakan penembakan jatuh tersebut terjadi di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz pada 19 Juni 2019 sekitar pukul 23.35 GMT atau Kamis pukul 06.35 waktu Indonesia.