Di tengah ketegangan yang semakin tinggi dengan Iran, Angkatan Udara Amerika mengerahkan jet-jet tempur F-15E Strike Eagle ke Timur Tengah. Sebuah platform yang paling mampu dan paling pas untuk melakukan serangan udara ke Iran.
Sebagaimana dilaporkan Foxnews 18 Juni 2019, jet-jet tempur tersebut berasal dari Skuadron Tempur ke-336, Wing Tempur ke-4 USAF dan dilaporkan telah dikerahkan ke Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.
Al Dhafra telah menjadi tuan rumah sejumlah skuadron tempur Amerika baru dalam beberapa bulan terakhir, termasuk skuadron F-35A yang dikerahkan pada awal April dan satu skuadron jet tempur superioritas udara F-15C yang dikerahkan pada awal Mei.
F-35A belum dianggap benar-benar siap tempur dan saat ini dipaksa untuk menggunakan reflektor Luenburg guna meniadakan kemampuan sembunyi-sembunyi dan menolak sistem radar musuh di dekatnya kesempatan untuk mempelajari badan pesawatnya.
F-15E dengan demikian mewakili pesawat serang paling mampu yang ditempatkan di dekat Iran oleh Amerika Serikat, dan jauh lebih berat, dipersenjatai lebih baik dan lebih terspesialisasi dalam peran serangan daripada beberapa skuadron F/a-18E Super Hornet yang dikerahkan ke wilayah tersebut oleh Angkatan Laut Amerika.
Penyebaran Strike Eagle datang menyusul tuduhan Amerika bahwa Iran menyerang tanker minyak Jepang, dan para jet tempur berkemampuan nuklir ini diharapkan untuk melengkapi kemampuan empat pembom berat B-52H yang juga telah dikerahkan ke wilayah tersebut untuk misi seperti mengerosi kemampuan pertahanan udara Iran pada kisaran serangan dan netralisasi awal pangkalan udara, pusat komando dan target vital negara lainnya.
Strike Eagle dengan badan yang cukup besar adalah pesawat serangan darat paling mampu yang pernah dikembangkan, dan juga diterjunkan dalam jumlah besar oleh sekutu Amerika di wilayah tersebut. Israel saat ini menerbangkan 25 pesawat, dimodifikasi dengan subsistem asli berdasarkan penunjukan F-15I, dan berencana mengakuisisi 25 lebih banyak.
Royal Saudi Air Force mengerahkan dua skuadron lebih dari 60 jet tempur bersama F-15C yang berorientasi untuk pertempuran udara ke udara, dan akan menurunkan 100 ket tempur elite ini. F-15E dalam layanan Saudi ditunjuk F-15SA, dan mempertahankan sejumlah kemampuan yang lebih canggih termasuk sistem perang elektronik dan avionik yang lebih modern, daya dukung rudal yang lebih tinggi dan radar AESA yang lebih maju. Qatar juga telah memesan varian F-15E yang ditingkatkan – F-15QA.
Strike Eagles dari semua negara ini diharapkan untuk berpartisipasi bersama dengan jet-jet tempur dari Amerika Serikat jika terjadi perang dengan Iran.
F-15E mempertahankan keunggulan jangkauan yang sangat besar daripada semua jet tempur Barat lainnya dengan pengecualian F-22 Raptor, yang memungkinkan Amerika dan sekutunya untuk menyerang target di Iran baik dari jarak jauh maupun jarak dekat – tergantung pada amunisi yang dibawa.