Kehabisan Waktu, NATO Harus Segera Ganti Mata Langit E-3A
NATO – E-3A AWACS Component

Kehabisan Waktu, NATO Harus Segera Ganti Mata Langit E-3A

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO akan membutuhkan biaya besar jika tidak segera menganti 14 pesawat Airborne Warning & Control System (AWACS) Boeing E-3A yang sering diujuluki sebagai ‘Mata Langit’ tersebut.

Michael Gschossmann, manajer umum NATO yang mengelola armada AWACS, mengatakan ia memperkirakan akan menyelesaikan kontrak US$ 750 juta dengan pembuat Boeing Co pada Desember 2019 untuk memperpanjang umur pesawat hingga 2035, dengan US$ 250 juta lebih diperuntukkan untuk desain.

Namun dia mengatakan sangat penting untuk memutuskan dengan cepat bagaimana cara mengganti pesawat terbang era 1979/1980, dengan kubah radar khas di badan pesawat tersebut atau NATO perlu mengambil langkah-langkah mahal untuk membuat mereka terbang lebih lama.

“Kita harus mulai dari sekarang. Kita harus memastikan bahwa studi berjalan dengan cepat. Kami membutuhkan pemeriksaan realitas, ”katanya dilaporkan Reuters 15 Juni 2019.

Pesawat-pesawat AWACS menjadi salah satu dari sedikit aset militer yang dimiliki dan dioperasikan oleh NATO. Mereka digunakan untuk melakukan misi seperti pengawasan udara, dukungan untuk operasi kontra-terorisme, evakuasi, dan respons krisis.

Gschossmann mengatakan kepada Reuters, NATO dapat mengikuti jejak negara-negara anggota Inggris dan Turki dengan membeli E-7, pesawat radar yang lebih baru juga dibangun oleh Boeing. Pesawat-pesawat itu, katanya, cukup besar untuk menambah kapabilitas baru yang potensial, seperti mengoperasikan drone untuk pengawasan yang diperluas, di tahun-tahun mendatang.

“Kami harus memastikan bahwa kami memperoleh sistem yang memiliki potensi pertumbuhan, tetapi itu juga – untuk alasan keuangan dan waktu – didasarkan pada kemampuan yang ada,” katanya.

NATO sedang mempertimbangkan masalah penggantian AWACS sebagai bagian dari studi pengawasan yang lebih luas.

Prancis dan Amerika Serikat juga mengoperasikan pesawat E-3A dan berpotensi membeli pesawat E-7 di tahun-tahun mendatang, yang dapat menurunkan biaya dengan menghasilkan jumlah pesanan yang lebih besar.

“Mengapa kita tidak bertaruh pada teknologi terbukti yang sudah kita miliki di E-7 dan memberi NATO sejumlah pesawat itu? Itu akan memberi kita kemampuan dasar yang dapat diperluas di masa depan,” katanya.

George Riebling, wakil manajer umum NATO dan mantan pejabat senior Amerika, mengatakan NATO kehabisan waktu.

“Jika Anda tidak memiliki gagasan tentang apa yang akan Anda lakukan untuk mengganti AWACS NATO, maka ‘F’ dalam Final Lifetime Extension Programme (FLEP) tidak dapat bertahan untuk final,” katanya.

Baca juga:

E-3A, Mata Tua NATO Ini Terus Bekerja Keras